ABG BISPAK TELANJANG, BOKEP INDONESIA, cerita ABG, cerita bokep dewasa, cerita bokep hot, cerita bokep indonesia, cerita bokep mesum, cerita bokep seks, cerita bokep terbaru, cerita dewasa, cerita dewasa indonesia, cerita dewasa terbaru, Cerita Eksebionis, Cerita Janda, cerita mesum, Cerita Mesum Dewasa, cerita mesum hot, cerita mesum indonesia, cerita mesum panas, cerita mesum terbaru, cerita mesum terkini, CERITA NGENTOT JANDA, CERITA NGENTOT PEMBANTU, CERITA NGENTOT PERAWAN, cerita panas, cerita panas terbaru, cerita seks dewasa, CERITA SEKS INDONESIA, cerita seks panas, CERITA SEKS SEDARAH, cerita seks terbaru, CERITA SELINGKUH, cerita sex, cerita sex dewasa, Cerita Sex Indonesia, Cerita Sex Panas, cerita sex terbaru, CERITA SKANDAL, CERITA TANTE GIRANG, CEWEK TELANJANG, FOTO BUGIL, TANTE GIRANG, TOKET GEDE MULUS

Naughty Wife Sarah: Istri Montok Dan Seksi Yang Binal Seperti Lonte Minta Dientot Terus Sama Kontol Part 4.

POV Sarah

Hari-hari ke belakang banyak sekali kejadian-kejadian birahi yang membuat Sarah merasa tertantang dan merasa senang melakukannya. Mulai dari kejadian-kejadian bersama keponakannya Tejo, kemudian
ke teman-temannya. Juga tadi malam, Tejo menyatakan perasaannya kepada Sarah.

“Akhir-akhir ini kenapa aku nakal banget sihh ughh..” batin Sarah.
“Sikap kamu ini apa sih Sar??”
“Udah macam wanita murahan aja!”

“Tapi kamu emang nakal sih!”
“Doyan kon…..”

“Upps ngomong apaan sih kamu Sarah!!”

Iya selain pria-pria yang sudah memadu birahi bersamanya, lagi-lagi Sarah tergoda oleh batang-batang baru yang dilihatnya.

“Luki sama Tejo gede ya..” tiba-tiba kalimat itu terucap dari mulut Sarah.

Aaaahh…

“Gak boleh mikir aneh-aneh ah.”

“Semalem Tejo itu ngigo atau beneran ya, bilang sayang sama aku?”
“Hmm.. sepertinya aku harus menasihati Tejo.”

“Lama-lama karna kelakukan ku ini bisa membahaya rumah tanggaku.” ujar Sarah dalam hati.

“Semoga tidak ada kejadian yang lebih dari kemarin deh, jangan sampe!”

Semoga…

***

Hari-hari Selanjutnya.

Hari ini Sarah memilih untuk bermalas-malasan. Seharian hanya rebahan, nonton Tv,
dan mengurus anaknya. Tejo pun sedang tak ada dirumah, dia mengatakan akan pulang
telat dikarenakan ia ada rapat panitia untuk kegiatan suatu acara.

“Permisi Tante Sarah” terdengar suara orang dari luar rumah.
“Eh siapa itu?” terkejut Sarah saat sedang menikmati kesantaiannya.

Sarah pun menuju kedepan rumah dan begitu kagetnya karna yang datang adalah Luki seorang diri. Sarah berpikir ada apa ini anak mesum datang seorang diri kesini?

“Iya, masuk aja Luki” kataku kepada Luki dari balik pagar rumah.

Kemudian Luki masuk ke rumahku dengan membawa sebuah tas ransel.
“Sini duduk aja” kataku mengajak dia duduk di ruang keluarga.
Kami pun duduk berhadapan diatas karpet.

“Ada apa Luki kamu sendirian kesini? Hayo mau ngapain?” tanya Sarah dengan senyuman semanis mungkin.

“Gini Tan aku pengen minta diajarin sesuatu sama Tante Sarah, ada beberapa yang aku gak bisa, karna itu aku mau minta tolong sama Tante Sarah. Dan apalagi kalau diajarin sama Tante Sarah akan bagus pasti hasilnya!” ujar Luki percaya diri.

Sarah merasa kaget dan tersanjung, malah berpikir ini mungkin hanyalah akal-akalan Luki,
supaya dia bisa menggoda Sarah, agar mengulang kejadian beberapa hari lalu,
atau berusaha untuk mendapatkan lebih dari itu. Mengingat Luki yang paling menang
banyak kemarin, dia mencicipi “Susu” Sarah dua kali.

Ya tapi bagi Sarah dia senang-senang saja kalau memang ia dapat membantu Luki menjadi lebih baik.

“Yasudah, Tante Sarah akan bantuin Luki, jadi Luki ga usah malu-malu ya kalo mau bertanya.” kataku sambil tersenyum.

“Iya Tante!” jawab Luki.
“Tapi awas ya kalau Luki sampe macem-macem. Tante gak mau ngajarin!” ujar Sarah lagi.
“Iya Tante Sarah yang baik hatii!!” jawab Luki dengan antusias.

“Oya tapi gak ganggu Tante Sarah ngejagain Doni kan?” tanya Luki lagi.
“Oh engga kok, Doni lagi tidur kok. Emang kamu mau belajar apa Luk sama Tante?”

“Ini Tante..” Ucap Luki sambil malu-malu dan ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
“Bahasa Inggris.”

Sarah tertawa mendengarnya.

***

Sarah pun memulai les privat ini, tapi selama Sarah mengajar, Luki seperti tidak fokus
dengan pelajaran. Matanya memang melihat buku yang dibawanya, tapi selalu ada aja
kesempatan mencuri-curi pandang ke arah dada Sarah ini.

“Ahh sudah kuduga kan, pasti ada maksud sesuatu. Godain ahh..” ujar Sarah dalam hati.

“Gimana? Kamu ngerti ngga sama apa yang Tante jelasin ke kamu?” tanya Sarah menyadarkan lamunan dia.

“Eehh… iya.. ngerti kok Tante.” jawabnya gugup.
“Hayo katanya mau diajarin sama Tante! Kok gak konsen sih?” ujar Sarah.

Lucu juga bagi Sarah melihat ekspresi seorang Luki bisa seperti itu. Tapi dia memang lebih
tua beberapa tahun dari Tejo. Yang ku tahu, kita seumur dia ini lah masa-masa hasrat
seorang anak laki–laki akan lebih tinggi-tingginya daripada masa pubernya dulu.

Jadi kuanggap wajar apabila dia semakin sangat tertarik melihat lawan jenisnya. Tapi entah kenapa kemudian rasa ekshibionis ku merasa semakin tertantang.

“Ughh nakal banget sih kamu Sarahhhh..” pikirnya.

“Aaahh capek juga ya Luk” kata Sarah sambil menguap dan mengangkat kedua tangannya.

Dada Sarah pun sengaja di majukan sedikit, lalu melihat ekspresinya. Matanya melihat payudara Sarah dengan tatapan tajam seolah matanya dapat menembus daster yang Sarah kenakan, tapi entah kenapa Sarah menyukai tatapan itu.

“Ngomong-ngomong kamu haus ga Luk? Kamu mau minum apa?” tanya Sarah sambil kedua tanganku mengapit ke bawah seolah menjepit kedua payudara Sarah agar terlihat lebih besar.

“Mau Minum teh atau susu?” tanya Sarah sambil tersenyum menggoda Luki.
“Eh.. su.. susu Tante Sarah” jawab Sarah dengan ekspresi gugup sambil terbata-bata.

“Sebentar ya Tante buatin susu dulu di dapur. Kamu lanjutkan jawab soal yang tadi ya!” jawab Sarah sambil bangun lalu pergi ke dapur.

Sarah mulai membuatkan segalas susu putih untuk Luki di dapur. Kemudian aku iseng mengintip Luki dari dapur apakah anak itu mengerjakan tugas? Dan ternyata apa yang kulihat sungguh tak dapat dipercaya, Luki sedang mengocok penisnya sendiri!!

***

POV Luki

Ini semua memang rencana Luki untuk datang ke rumah Tante Sarah sendirian. Selain dia tahu hari ini Tejo tidak akan pulan cepat ke rumahnya, sebisa mungkin Luki ingin sekali menemui Tante Sarah.

Baginya, Tante Sarah adalah suatu obsesi  kenikmatan yang ingin dia kejar. Dari awal pertemuannya dengan Tante Sarah, sampai akhirnya acara minum susu bersama, Luki sudah membulatkan tekadnya
untuk bisa memiliki sebagain diri Tante Sarah.

Dan sekarang saat Tante Sarah sudah menuju, Luki langsung mengarahkan tangannya kebawah. Pelan-pelan Luki membuka resleting celananya.  Ia mengeluarkan “perkakas” pribadinya yang selalu dia banggakan. Memang bentuknya cukup besar dan panjang. Yang bisa memberikan kenikmatan dan kepuasan bagi betina yang beruntung.

“Gw bener-bener gak tahan sama tubuhnya Tante Sarah. Ah gila pengen gw perkosa aja rasanya Tante Sarah, mumpung gak ada Tejo.” ucap Luki dalam hati.

“Aaagrhh kenapa sih Tante Sarah bukan Tanteku. Gw harus dapetin kesempatan pokoknya hari ini!!”
ujar Luki lagi dalam hati.

***

Terlihat Luki sedang duduk mengocok penis hitam yang sudah ia keluarkan dari celananya. Melihat hal tersebut Sarah pun menjadi salah tingkah, di satu sisi hasrat seksual Sarah naik melihat kejadian tersebut.

“Apakah ini karena perbuatanku tadi menggoda Luki?” pikir Sarah dalam hati.

Kemudian Sarah pun kembali ke Ruang keluarga sambil membawa segelas susu, Luki yang melihat kedatanganku buru-buru menghentikan aktivitasnya sambil memasukkan penisnya ke dalam celana.

“Sudah selesai jawab soal yang tadi?”tanya Sarah seolah tak mengetahui apa-apa.

“Be.. belum Tante” jawab Luki salah tingkah.

Sarah melihat tonjolan besar menggelembung dari balik celananya.

“Ini susunya, diminum ya.” sambil Sarah taruh segelas susu putih di atas meja.

Tak lama kemudian Luki meminum segalas susu yang ku buat sambil matanya melirik ke arah dadaku.

“Hayoo kamu ngeliat apa?” tanya Sarah dengan senyum menggoda.

Luki pun langsung tersedak mendengar pertanyaan Sarah hingga membuat sebagian baju dan celananya basah. Melihat kejadian itu Sarah pun tak kuasa menahan tawa, lucu sekali melihat tingkah laku Luki.

“Hahaha yaampuun Luki kamu kenapa sihhh dari tadi?” tanya Sarah sambil tertawa.

“Itu tadi aku keinget susu asi Tante Sarah kemarin.” jawab Luki sambil tertunduk malu.

Sarah semakin tertawa lepas mendengar jawaban Luki.

“Bodo amat, gw kangen dadanya Tante Sarah itu!” ujar Luki dalam hati.

“Luki Luki… Pantesan aja, daritadi kamu melihat ke arah dada Tante iya kan?” tanya Sarah sambil tersenyum.

“Shit ketauan, oh biarlah!” kata Luki dalam hati.

Luki pun terdiam dan tak berani menatap mataku.

“Emangnya kamu mau nyusu sama Tante lagi? Sampe kamu ga konsentrasi belajar gitu?” tanya Sarah halus.

“Ee.. loh mancing banget ini Tante Sarah… Gas aja lah..” kata Luki dalam hati..

“Ma.. mau Tante..” jawab Luki gugup.

“Jadi mau ini lagi ya?” sambil kedua tangan Sarah menyentuh kedua payudaranya.

Glekk!!

“Bener-bener deh nih yak! Nakal banget Tante Sarah, duh Tejo beruntung banget lo bangsat!” batin Luki.

“I.. iya Tante..“ jawab Luki semakin gugup.
“Kamu gak suka ya sama dada Tante?” tanya Sarah cemberut menggoda.

“Su.. suka kok Tante..” jawab Luki terbata-bata.
“Kalo kamu suka, boleh kok pegang dada Tante ini” tanpa sadar Sarah menawarkan Luki untuk memegang payudaranya, entah apa yang sedang dipikirkan Sarah.

Mungkin karena hasrat seksual selalu tinggi, maka Sarah yang selalu horny akan perbuatan menggodanya.

“Hah?!”

Mimik wajah Luki yang terheran. Luki jadi bertanya-tanya apa bener ini Tante Sarah dengan sengaja menawarkan untuk memegang dadanya itu? Luki tidak ragu lagi, dia merasa beruntung.
Luki semakin yakin dia mampu mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar yang ditawarkan oleh Tante Sarah.

“Ehh boleh nih Tante?” tanya Luki seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.
“Iya boleh!! Kemarin kan kamu gak Tante kasih. Sekarang cuma hari ini aja loh kesempatannya.” ujar Sarah.

Luki semakin tak percaya dengan apa yang didengarny, ia hanya bisa menelan ludah.

“Dan juga kamu udah ga konsentrasi belajarnya…. Sini duduk disamping Tante.” kata Sarah tersenyum.

Ya Sarah telah memantapkan hatinya untuk memberikan sedikit pelayanan kepada Luki. Sejujurnya birahi Sarah sedikit naik, semenjak ia melihat kontol Luki. Sarah terpesona akan bentuknya, ia berkeinginan untuk bisa melihat kontol Luki lebih dekat.

“Sejauh apa ya aku bisa menggoda Luki? Dan membiarkan Luki menjamahku?” batin Sarah, sambil ia tersenyum memandang Luki.

Luki tak akan mensia-siakan kesempatan ini.
“Mumpung gak ada Tejo, gw harus puas-puasin” pikirnya.

Kemudian Luki berpindah posisi duduk disamping Sarah, Sarah pegang tangan kanan Luki lalu mengarahkan tangannya untuk menyentuh Dada kiri yang masih tertutup daster dengan lembut.

“Gimana dada Tante? Luki suka?” tanya Sarah sambil tersenyum.

“I.. iya Tante.. “ jawab Luki lucu dan semakin gugup dengan muka yang merah padam.

“Kalo kamu suka boleh kok kamu perah “Susu” Tante ini.” kata Sarah kepada Luki sambil tangannya mulai membantu tangan Luki meremas dadanya.

Perlahan tapi pasti tangan Luki mulai meremas payudara Sarah dengan lembut, tangan kirinya pun mulai meremas payudara kanan Sarah. Kini kedua payudara Sarah sedang diremas gemas oleh Luki. Kontras sekali warna kulit hitam Luki dengan kulit Sarah yang putih.

“Dada tante Sarah lembut banget, Luki suka” ucap Luki memujiku.

Remasan Luki pada dada Sarah mulai agak kencang,.

“Ahh rasanya enak sekali! Aku memang suka dadaku dijamah seperti ini.” ucap Sarah dalam hati.

Kemudian cengkraman Luki semakin kuat, remasannya pada kedua dada Sarah juga semakin kencang seolah telapak tangannya ingin menyentuh semua bagian dada Sarah.

“Ahhh.. Luki..pelan-pelan aja!“ kata Sarah menahan gejolak nafsu.

Sementara Luki sudah terfokus ke memberikan kenikmatan pada dada Sarah.

“Luk.. pelan pelan dong remasnya.” kata Sarah kepada Luki.

Karena makin lama remasannya semakin kencang membuat dada Sarah sedikit sakit. Tapi Luki tetap saja tidak mendengarkan dan terus meremas.

“Luk.. ahh.. jangan keras-keras remasnya susu Tante sakit niih!” kata Sarah lagi sambil memegang pundaknya.

“Ehh iyaa Tante.. Maaf ya.. habis dada Tante gede dan empuk banget hehe.. Luki belum pernah remas dada seindah punya Tante, jadi maaf ya Tante..” jawabnya cengengesan.

“Iyaa tapi jangan keras-keras dong remasnya, Tante gak kemana-mana kok..“ jawab Sarah

“Iyadeh hehe..” jawabnya singkat.

Kemudian Luki mulai meremas lagi dada Sarah perlahan. Ramasan Luki membuat Sarah geli sekaligus nikmat, libido Sarah semakin tinggi. Luki pun juga sama, dia semakin bernafsu terhadap Tante temannya ini. Ia ingin mendapatkan kepuasan yang semakin lebih dari Tante Sarah.

“Habis ini kamu belajar yang serius ya Luk? Katanya mau diajarin? Tante gak mau kamu ga konsentrasi lagi seperti tadi.” tanya Sarah.

“Iya Tante.” jawab Luki singkat tanpa menatap Sarah dan hanya fokus memainkan kedua dadanya.

“Sebenernya lo Tan, yang mau gw ajarinnn..” batin Luki.

Sudah lebih 15 menit Luki meremas dada Sarah tanpa bosan, kadang dada Sarah diremas kuat-kuat lalu diremas dengan lembut. Sementara Sarah hanya bisa mengigit bibir menahan desahan nafsu yang keluar.

“Ehm… sudah dong Luk, ayo kita belajar lagi ahh.. ” kata Sarah menahan birahi.

“Sebentar Tante.. Sebentar lagi..” jawab Luki tidak memperdulikan Sarah.

Tangannya semakin nakal, dia mulai berani mencubit dada Sarah dengan gemas, terkadang dia menghimpit kanan dan kiri dada.

“Hmmm… Dada Tante Sarah wangi bangettt!! Empuk bangettt!! Luki suka dada Tante Sarah!!” kata Luki sambil membenamkan kepalanya di antara kedua dada Sarah.

Sarah hanya bisa mengelus kepala Luki yang sedang asyik menggesek-gesekan diantara dadanya. Kemudian mata Sarah melihat tonjolan besar dibalik celananya. Sudah ereksi rupanya. Tonjolan yang cukup besar itu sangat menundang Sarah untuk memegangnya.

Tanpa ragu Sarah pegang tonjolan itu.

“Ehh… Tante?” tanya Luki kaget menghentikan kegiatannya.

Sarah yang memang mulai terangsang akibat remas-remasan Luki di dadanya pun, membuat dirinya sedikit kehilangan akal sehatnya. Saat ia melihat tonjolan besar di celana Luki, dia seakan terhipnotis untuk langsung memegangnya.

“Tante tau kok kamu sudah ngaceng kan dari tadi melihat Tante? Coba sini Tante mau liat ‘perkakas’ kamu kaya gimana.” kata Sarah mulai membuka celananya.

Luki menatap tak percaya kepada Tante temannya itu. Luki dapat melihat jelas, bahwa Tante Sarah sudah terlihat naik birahinya. Wajahnya menggambarkan jelas, kalau Tante Sarah sedang dalam birahi. Luki sadar ini kesempatan emas.

Luki tersenyum mesum dan kemudian ia dekatkan kepalanya kearah Tante Sarah. Luki menoleh kearah Tante Sarah sambil berbisik, “Luki gak nanggung ya kalau Tante Sarah suka.. Apalagi ketagihan..” jawab Luki sambil tersenyum mesum.

“Sudah gapapa, coba Tante mau lihat!!” kata Sarah yang semakin meninggi birahinya.

Kemudian Sarah mulai membuka celana dan CD nya. Sarah terkejut melihat dari dekat dengan jelas penis hitam yang sudah tegak berdiri karena ukurannya sama dengan ukuran Anton selingkuhanku.

“Bagaimana bisa dia memiliki kontol sebesar ini?” tanya Sarah dalam hati.

Lalu Sarah pegang penis hitam yang sudah berdiri ini, terlihat cairan putih mulai membasahi kepala penis, perlahan Sarah kocok penis hitam Luki dengan lembut. Luki tersenyum puas melihat Tante Sarah memegang kejantannya.

“Gak perlu gw godain atau pancing-pancing. Malah Tante Sarah duluan yang memulai…” batin Luki.

Luki melihat jelas bagaimana tangan putih mulus Sarah perlahan memegang kejantanannya. Sangat lembut rasanya tangan Tante Sarah itu.

“Ahhh Tante Sarah..“ lenguh Luki.
“Enak ya Luk?” tanya Sarah sambil tersenyum.

“Ahh enak bangett Tante! Jago bangettt kocokan Tante!” lenguh Luki.

Kemudian Luki melanjutkan meremas dada Sarah yang masih tertutup daster. Perlahan tapi pasti Sarah percepat kocokan pada penis Luki yang sudah basah dengan cairannya.

“Ahh Tante Sarah..” lenguh Luki.

Sarah seperti mendapat mainan baru, kedua tangannya sudah mengocok penis Luki. Terus dikocok penis Luki dengan intensitas cepat. Sudah 5 menit Sarah mengocok penis Luki dengan kedua tangannya tapi herannya Luki tidak ada tanda-tanda ingin keluar.

“Ahh kuat juga stamina anak ini! Mungkin jika suamiku yang ada di posisi Luki pasti sudah mencapai orgasme.” pikir Sarah.

“Ahh Tante, terus Tante…“ kata Luki menyuruh Sarah melanjutkan mengocok penisnya.

Nafas Sarah pun semakin berat, ia mulai dilanda birahi. Saat ini batang besar yang sedang dikocoknya, sangatlah mencuri perhatiannya. Sakin fokusnya, Sarah tidak sadar bahwa Luki mendekatkan wajahnya ke batang itu.

Luki mendekatkan wajahnya ke batang itu.

“Tante juga udah gak tahan kan? Luki bilang apa! Tante bakalan suka! Sekarang isep kontol aku!” perintah Luki.

Mendengar ucapan itu Sarah pun kaget. Seakan terhipnotis dengan penis besar Luki yang ada di hadapannya, terlebih lagi Luki menggunakan kata ‘kontol’ yang menurut Sarah itu kasar sekali, namun semakinmenaikan birahinya. Sarah pun sempat ragu ketika harus menjilat penis orang lain lagi selain suaminya dan Anton.

Apalagi yang dihadapannya sekarang adalah Luki, teman keponakannya.

“Tak apalah, toh hanya ‘sekali’ ini aja, menuntaskan birahi. Agar kita bisa kembali fokus belajar.” batin Sarah.

Sarah mendekatkan bibirnya kebatang itu.

Pertama Sarah cium kepala penisnya, perlahan dijilati lubang kencingnya terus ke bawah  batangnya pun dikocok sambil dijilat. Kemudian dikulum penisnya mulai dari atas.

“Akhirnya gw buat Tante Cantik ini nyepong kontol gw! Lihat Tejo!! Lihat Tante binal lo ini gw apain!!!”
ujar Luki dalam hatinya.

Terlihat kepuasan pada wajah Luki. Bagaimana tidak, wanita cantik yang dia idam-idamkan bersama teman-temannya dan Tejo, saat ini sedang bersimpuh akan mengisap kejantanan miliknya. Dia semakin bangga akan perlakuannya bersama Tante Sarah saat ini.

Dia semakin yakin, ini akan menjadi awal sebuah jalan baru untuk Luki mendapatkan hal yang makin lebih dari Tante Sarah.

Kembali ke Sarah yang sedang berusaha memasukan kontol besar dan panjang Luki ini. Dalam hatinya Sarah menaruh kagum kepada Luki. Bagaimana mungkin Luki bisa memiliki kenjantanan seperti ini?

Bisa-bisa Sarah akan sering menggoda Luki untuk bisa mencicipi kejantanannya Luki lagi.

“Lagi..?” pikir Sarah.

Ssslllrruppp..

“Ahh rasanya lebih asin dari milik suamiku. Baunya pun lebih menyengat seperti ada bau pesing.. Tapi justru membuat libido ku semakin naik!” ucap Sarah dalam hati.

“Ahhh enak Tante teruss hisap kontol aku!!!” kata Luki.

Tiba-tiba tangannya memegang kepala Sarah, ditahannya kepalanya supaya terus mengulum penisnya.

Ssslllrruppp.. Ssslllrruppp..

Bunyi suara jilatan Sarah.

“Ahh enak banget, Tante Sarah makin cantik kalau lagi ngisep kontol gini..” puji Luki,

Sementara tangannya makin menekan kepala Sarah agar lebih dalam lagi menghisap penisnya.

Ssslllrruppp..

“Ahh.. Luk..”

Ssslllrruppp..

“Aahh..” bunyi suara mulut Sarah beradu dengan penisnya.

“Ahh Aku seperti sudah lupa statusku sebagai istri dan seorang ibu, bahkan tante, dengan nakalnya menghisap penis teman keponakanku sendiri!” ujar Sarah dalam hati.

“Aahh Tante Sarah… Luki mau keluar..” lenguh Luki.

Ssslllrruppp..

Mmmm..

“Ahh… keluarin aja Luk..” kata Sarah.

Ssslllrruppp..

“Ahh… Tan… Luki keluaar..” erangnya semakin kuat.

Kemudian buru-buru Sarah lepas penisnya dari mulutnya, dan….

Aaahhh….

Crooottt.. croootttt.. crootttt… crooott… crooott…..

Luki orgasme mengeluarkan cairan kental sebanyak 5x di wajah Sarah, cairan spermanya
belepotan kemana-mana, rambut dan daster pun tak luput dari cairan putihnya..

Bahkan sebagian spermanya masuk ke mulut Sarah..

“Ahh.. aku telan sebagian sperma itu!!”

“Rasanya asin dan gurih, cairan putihnya lebih kental dari milik suamiku dan Anton! Bisa-bisa ketagihan aku ini!! Duh gawat!!” kata Sarah dalam hati.

“Ahh.. maaf Tante..“ kata Luki terengah-engah.

“Gapapa kok Luk..” jawab Sarah singkat.

“Tante Sarah manis, cantik banget” puji Luki sambil melihat wajah Sarah belepotan spermanya.

Aku pun diam saja, kemudian ku ambil tisu di atas meja lalu ku bereskan semua sperma Luki yang berceceran di seluruh wajahku, daster dan beberapa di karpet.

“Yaudah belajar lagi yuk! Tujuan kamu kesini buat belajar kan? Atau emang sengaja berharap dapat lebih dari Tante?” kata Sarah kepada Luki yang masih terdiam sehabis orgasme.

“Hehe..” jawab Luki cengengesan.

Kemudian Luki membersihkan penisnya dan kembali merapihkan diri mereka masing-masing seolah-olah tak terjadi apa-apa. Tak terasa sudah sekarang sudah jam 4 Sore. Kemudian terdengar seseorang masuk ke dalam rumahku dan kulihat ternyata Tejo baru pulang, kulihat dia sedang melepas sepatunya.

“Tejo ya Tante?” tanya Luki.

“Iya, Luk.. Luki… janji ya, yang kita lakukan tadi jangan sampai bocor!”

Sarah sama sekali tak ingin Tejo mengetahui kejadian barusan, di dalam hati kecilnya ia takut menyakit perasaan Tejo, kalau dia tahu apa yang dilakukan temannya terhadap Tantenya yang disayang olehnya ini.

“Kalau sampe Tejo tau kita ngapain, maupun temen-temen kamu yang kemarin kesini, Tante gak akan kasih kalian main kesini lagi!” tegas Sarah kepada Luki.

“Beres Tante Sarah! Asal Luki dapet jatah ‘Susu’ Tante lagi ya!” jawab Luki sambil tersenyum penuh kemenangan.

“Dasar ya kamu tuh bener-bener dikasih hati minta jantung! Boleh aja, asal kalau situasi memungkinkan ya.” balas Sarah tersenyum mesum.

Tak bisa dipungkiri, kenakalannya dengan Luki benar-benar membangkitkan sisi liar terbarunya. Entah kenapa dia jadi membayangkan apa jadinya kalau ada kesempatan berdua lebih lama dengan Luki. Namun bagaimana dengan Tejo?

Tak lama kemudian..

“Tante.. Tejo pulang Tante” kata Tejo.

“Eh Tejo… Gimana tadi kegiatannya?” basa basi Sarah kepada Tejo.

“Wah seru banget Tante, banyak diskusi seru untuk acara yang akan dibikin nanti.” senyum Tejo.

Namun Tejo kaget ketika dia melihat ada Luki seorang diri didalam ruang tamu.

“Ngapain dia kemari? Apa udah lama? Jangan-jangan tadi selama aku gak ada, dia berduaan dong dengan Tante Sarah? Eh kok itu ada sesuatu ya diwajah Tante?” ujar Tejo dalam hati.

“Kok ada Luki disini?” tanya Tejo.
“Hmm..apa itu Tante? Di wajah Tante apa cairan putih tuh di atas bibir..” tanya Tejo lagi.

DEGG..

Jantung Sarah pun hampir copot..

Ternyata masih ada sisa sperma Luki yang tersisa di wajah Sarah, buru-buru diusap dengan jari lalu Sarah jilat sperma itu. Slrrupp..

“Ohh.. i.. ini..”

“Ini tadi Tante abis minum sisaan susunya Doni…” jawab Sarah gugup.

Tejo tidak curiga dengan sikap Sarah, dia merasa tumben-tumbenan Tante Sarah melakukan hal itu.

“Itu ngapain Luki kesini? Sendirian lagi?” tanya Tejo.

“Oh iya tau nih Luki! Tadi tiba-tiba dateng minta diajarin belajar”, jawab Sarah.

“Tau lo bro nethink banget sih sama temen sendiri, lo gak sedih apa kalau sohib lo ini gak bisa bahasa Inggris?” canda Luki.

“Iye iye, tapi ya curiga aja gw sama lo, kan lo mesum banget jadi orang! Lagian bukan urusan gw juga kalo lo gak bisa bahasa Inggris!” ketus Tejo, dia menampakkan ketidaksukaannya kehadiran Luki seorang diri di rumahnya.

“Duh Tejo, kalau kamu tadi pulang lebih cepat gak kebayang sih Tante,” ujar Sarah dalam hati.

“Yaudah ya Tante, Luki pamit, makasih banget loh udah diajarin, apalagi asupan bergizi supaya Luki lebih pintar.. Hehehe…” ujar Luki cengengesan.

Luki hampir membuat Sarah shock, “Ini anak bener-bener deh ahhh!!! Emang apa sih asupannya??”

“Sana balik, ntar dicariin emak lo.” kata Sarah.

Tejo hanya bisa diam dan berpikir penuh tanda tanya. Apa yang sebenarnya terjadi saat dia pergi meninggalkan Tante Sarah sendirian di rumah?

“Tante, Luki bakalan kangen sama susu buatan Tante.” bisik Luki saat dia akan keluar rumahku.

“Wooo,, Maunya!!” jawab Sarah.
“Hehe” jawab Luki singkat.

Setelah aku mengatarkan Luki keluar dan menutup pintu, Tejo mulai melontarkan banyak pertanyaan, “Tante gak diapa-apainkan sama Luki?” tanya Tejo penuh dengan khawatir dan ingin tahu.

“Engga kok, kamu ini maunya Tante dimesumin mulu ya??” Mana mungkin Sarah mengatakan yang sebenarnya terjadi kepada Tejo.

“Udah ah Tante mau ke kamar mau rebahan”.
“Tejo jangan lupa bersihin rumah ya.” sambil Sarah berjalan menuju kamarnya.

***

Karena libido yang masih tinggi semenjak kejadian tadi siang bersama Luki, malamnya sebelum
tidur Sarah membayangkan kejadian aktifitasnya bersama Luki. Menghisap penisnya yang berwarna
hitam besar sementara Luki meremas payudara Sarah yang berukuran 36b ini.

Tak terasa vagina Sarah sudah basah…

“Gimana kalau aku ingin cari kesempatan lagi dengan Luki ya?”

”Duh Sarah kamu mikir apa sih?”
“Masa mau bermain api dengan teman keponakan sendiri.”

“Udah gila lo ya?” ujar Sarah.

“Hmmm tapi apa gw yakin ya buat bisa gak dientot Luki?”
“Tapi kontolnya itu…….”

“Bikin nagih…”

Lalu Sarah memejamkan mata kemudian tertidur.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya antara Sarah dan Luki. Yang jelas Luki sudah
akan merencanakan aksi selanjutnya. Luki merasa Tante Sarah sudah memberikan sinyal
lampu hijau kepada Luki untuk beraksi lebih.

“Lihat saja Tante Sarah, aku pasti bisa ngentot denganmu!” ucap Luki.

Babak baru Sarah dan Luki akan dimulai.

Lalu bagaimana dengan Tejo?

POV Tejo

Masih ada yang mengganjal dalam perasaan Tejo atas kejadian kemarin. Tejo kepikiran apa benar Luki tidak melakukan apapun kepada Tante Sarah? Masih terbayang di ingatan Tejo, saat Luki mendapatkan kesempatan kedua menjamah “Susu” Tante kesayangannya itu, di acara minum “Susu” bersama.

Hati Tejo tiba-tiba terasa panas…

“Aaahh perasaan apa ini??Apa ini yang namanya rasa cemburu?” ucap Tejo.

Tejo tak mau ambil pusing, ia segera bersiap-siap untuk pergi. Hari ini Tejo ada janji untuk rapat bersama teman-teman panitianya. Karena mereka akan mempersiapkan sebuah acara event besar. Tejo bertugas di divisi acara. Tejo meyakini jika dia sibuk hari ini, perasaan gemuruh di hatinya itu akan segera menghilang.

Tapi sebelum itu…

“Tejo, tolong ke Pasar ya.. Ini daftar belanjaannya di meja.” teriak Tante Sarah dari lantai bawah.
“Siap Tante.” jawab Tejo dari kamarnya.

POV Luki

Setelah apa yang terjadi kemarin, pagi–pagi ini Luki ingin melakukan asik terbarunya kembali. Luki makin terobsesi oleh Sarah. Iya Tante temannya itu benar-benar membuat Luki sangat ingin sekali melepas gairahnya yang menggebu-gebu.

“Hari ini gw harus bisa dapet lebih dari Tante Sarah!” ujarnya.

Luki melangkahkan kakinya menuju rumah temannya itu. Langkahnya jauh lebih semangatdaripada biasanya. Sesampai di dekat rumah yang berisikan bidadari cantik, pujaannya itu. Luki terdiam sejenak. Mata si Luki langsung terbelalak melihat Tante Sarah pake baju seksi dan celana pendek ketat dengan beha hitam yang terlihat belahan dadanya.

Sedang menyapu dan bersih-bersih di dalem halaman rumahnya.
Yang mana si pas banget dengan kulit putih keturunan sunda-cina ditambah rambut kuncir kuda ngeliatin jenjangnya leher dan paha mulus top markotop. Si Tante cantik ini memang bomseks bener, dengan tinggi 161cm berat 48kg dan toket ukuran 36b mana body macem gitar spanyol.

‘Ehhh buset, ketemu kan yang bikin kontol gw selalu semangat! Tuh kan langsung ngaceng gini.’ batin Luki.
Luki pun langsung menghampiri wanita yang menjadi misinya dia hari ini.

“Hai Tante Sarah! Pagi-pagi udah rajin aja nih bersih-bersih rumah! Halaman rumah Luki sekalian bisa kali!”
Sambil senderan ke pager depan rumahnya ditambah dengan matanya yang jelalatan liatin lekuk badan si Tante Sarah.

Sarah terkaget melihat kedatangan Luk, ada rasa cemas dihatinya.
‘Duh mau apa lagi sih nih anak mesum! Mana lagi-lagi pas banget Tejo gak ada..’ batin Sarah.
“Ehhh kamu Luk, biar rumahnya bersih.” Sarah masih berusaha menanggepinya dengan baik.

“Hhmm ada apa lagi nih tiba-tiba kesini? Pasti ada maunya lagi kan?” ujar Sarah sambil lanjut nyapu dan cuek.

Luki tak mau merespon pertanyaan si Tante cantik, sebisa mungkin Luki ingin membuat kondisi yang dimana Tante Sarah tak akan punya celah menolak kedatangan Luki hari ini. Bagaimanapun juga tekad Luki untuk hari ini harus berhasil!

“Yee udah bersih tuh, apa mau dibersihin biar kaya body Tante? Susah kalo itu mah haha..’’ Sambil tiba-tiba masuk aja ke dalem halaman rumah.

“Duh kamu nih bisa aja Luk, eh eh kok main masuk-masuk aja ke rumah orang sihh.” Gerutu Sarah karena sebel dengan kelakuan si Luki yang tiba-tiba nyelonong masuk ke rumahnya.
“Yaelaah Tan.. Luki udah beberapa kali main kesini juga, lagian hauss nih tante.” sengawurnya Luki nyeletuk sambil celingukan.

“Hmm yang lain pada kemana tante? Perasaan rumah kosong terus deh.” selidik Luki untuk memeriksa keadaan rumah.
“Ya nggak gitu juga kali Luk! Kan ada sopan santunyaa!” bentak Sarah. “Om kan lagi kerja diluar kota, gimana sih. Kalo si Tejo lagi ke pasar tante suruh belanja.”

“Kenapa? Kamu haus beneran?” selidik Sarah balik.
“Haus benerann lahh, masa boongan sih tante.” ujar Luki.

Dengan terpaksa Sarah menghentikan kegiatannya gara-gara si cecunguk ini. Sarah berpikir ini anak gak boleh dibiarin makin bertingkah. Sarah gak mau kejadian tempo hari terulang lagi. Bukan gak mau bermain api dengan Luki, tapi entah mengapa Sarah memiliki rasa bersalah kepada Tejo..

‘Yang ada haus ngerjain lo kalii tante!’ batin Luki.
‘Eh..iyaa pas banget nih rumah kosong kan berarti. Ehm gw bisa nih kerjain lagi Tante Sarah. Bodo amat udah konak liat yang beginian.’ pikir Luki begitu.

“Iya Luki haus Tante.. Masak harus bilang 2 kali sihh..’’ sambil ngedeket kearah Tante Sarah.
Luki mulai berani nepok pantat sekelnya dari belakang itu.
Plakkk!!

“Awhhhhh… Lukii!! Yang sopan dong uhh!!” dengus Sarah.
Sambil kaget pantatnya ditepok sama cowok yang seangkatan dengan keponakannya, si Tejo.

“Ehmmm ini kan sopan Tante, kalo kaga sopan tuh gini…’’
Dari nepok tadi, tangan si Luki mulai ngelepasin dari tepokan pantat kemudian dia remes kenceng pantat Sarah.

“Awhhhh Luki!! Ahh bandel amat ya kamuu!!” sambil agak ngebusung badannya gegara diremes gemesh gitu.
‘Nih anak mesum banget sih gila! Pantat gw lagi yang digituin!! Udah pernah dinenenin dan disepong makin menjadi gini si Luki!’ ujar Sarah dalam hati.

Ada rasa sedikit penyesalan di hati Sarah, tapi ya sudah lah, sudah terjadi pikirnya. Kemudian sembari habis nepok, Luki mulai ngeluyur jalan kearah pintu.
“Eh Tante.. Bau enak apaan nih Tante? Lagi bikin kue yak?’’ ngebuka pintu rumah seenaknya gitu.

“Heh hehhh Luki!! Kamu kok main masuk aja sih??’’ sambil Sarah jatuhin selang dan nutup selang buat nyiram air.
‘Duh nih anak bandel banget siih!! Sebel banget gw!!’ batin Sarah.

“Hmm habis gw bilang haus kaga di kasih.. Ya gw masuk-masuk aja sih hahaha..” sambil ketawa Luki masuk ke dalem rumah duluan.
“Udah udah kamu tunggu disini aja napa Luki.” kemudian Sarah lari kecil ke dapur ambilin es jeruk dari kulkas.

“Nah gituu kekk Tante! Hahaha..” langsung di comot tuh es jeruk langsung diminum sama si Luki.
Tumpah-tumpah dikit dengan cara si Luki minum yang seenaknya itu.
“Ahhh enakk banget tantee maacih ya!’’

“Iya, udahh yahh sekarang pulang deh kamu sana. Tante mau beres-beres rumah lagi. Mumpung Doni lagi tidur.” cerosos Sarah.
Wajah Sarah berubah cemberut, tapi yang ada dilihat sama si Luki malah monyong-monyong kaya minta dicium.

“Lahh kenapa jadi gw diusir nih Tante?? Ye ellahhh ajarin gw bikin kue dulu dong ituuu.’’ Luki merlihat ada adonan kue yang belom jadi. Dia merasa, dia mampu membuka peluang dari moment ini. Luki pun menarik tangan Sarah ke dapur.

“Ehh.. ehhh.. Ga ahh Tante ga mau Luk!! Entar gagal lagi kuennya. Udah sih, pulang deh sana Luk!” ujar Sarah yang bener-bener ingin mengusir Luki dari sini.

“Tante sibuk.” ucap Sarah yang sambil ketarik tangannya dan pasrah ngikut Luki ke dapur gitu.
“Gapapaaa, gw gagal juga gw makan kok Tante! Tenang aja..Hehehe. Lagian sibuk apaan?” tanya Luki.

“Orang gak ngapa-ngapain juga kan? Hmm sini udahh.” paksa Luki sambil tetep menahan tangan Sarah.
“Ayo Tante, gimana caranya bikinnya nih?” Posisi si Luki di belakang Tante Sarah, tangannya si Luki megangin tangannya Tante Sarah dari belakang.
“Ihh.. kamu ini maksa banget sihh ahh!”

“Hufhhhtt!! Ya udah yah, habis ini Tante ajarin.. Habis kamu itu pulang?” sambil bilang ke Luki sebelum mulai, karena Sarah udah sebel banget dengan kelakuan seenaknya nih anak.

Sebenarnya Sarah pun takut berduaan dengan Luki, dia takut kalau Luki akan meminta macam-macam darinya, seperti kemarin Luki niatnya belajar malah jadinya nenen dengan Sarah bahkan sampe disepong olehnya. Lagi pula hari ini pun Sarah sama sekali tidak mood untuk nakal-nakalan.

“Iyaa janjii dehh.. Habis jadi terus makan, ya gw balik. Emang mau ngapain lagi disini.. hahaha?” singkat jawaban si Luki ini.
‘Ga bakalan balik gw Tan! Sebelum dapetin apa yang gw mau.’ pikir Luki makin jadi.
Sarah pun dengan rasa terpaksa mulai mengajari Luki cara membuat adonan kue.

“Gini nih caranya.. Liatin..” Sarah mulai ngajarin Luki dengan nguletin adonan sisa itu.
“Eh.. gimana tuh ajarin dong! Tangan gw bener gak tuh Tante?” Luki ngomong sambil ngedengus ke leher Tante Sarah dari belakang, ditambah tangan Luki numpuk tangan Tante Sarah buat ngulenin adonan tersebut.

‘Sumpah!! wangi banget lagi nih Tante Sarah!! Mana semoknya dari belakang bikin ga nahan!’ batin si Luki.

Luki mulai terangsang. Ia tidak mampu menahan kelakuannya yang dilakuinnya sendiri ke Tante Sarah. Kejantanannya pun mulai berdiri tedak, dan oleh Luki sedikit demi dikit ditempelin ke arah belahan pantat Tante Sarah…

“Iyaah, udah.. hmm bener gitu kok.” gumam Sarah.
‘Ehhh apaan nih kok keras-keras di pantat gw… Hhm mana geli banget leher gw shh nakal banget sih nih anakk.’ batin Sarah.

Agak risih sedikit dan mulai kebingungan, Sarah tetep cuek dan tetep ngajarin cara membuat adonan kue ke Luki. Sarah bener-bener tidak tahu apa sebenarnya rencana Luki. Sarah pun juga masih berpikiran bahwa Luki tidak akan senekat itu untuk melakukan hal yang lebih macam-macam padanya. Tapi sebagaimana kita tahu, itu pun bisa luput dari kewaspadaan kita.

“Hmm terus ngulenin nya gimana dong? Biar jadi kenyel?”
Waktu ngomong kenyel, tangan si Luki yang dari belakang itu mengarah ke samping dada si Tante Sarah, sedangkan “perkakasnya” mulai di teken-teken ke pantatnya Sarah.

“Ehh?!..” kaget Sarah atas langkah yang dilakukan Luki.
“Ini diteken, diremesh gituuh shh.. Adonannya mmhm..” Sarah masih cuek aja fokus ngajarin.
“Hmm diteken gini yak Tan?” tanya Luki.

Saat bilang itu pun, bibir Luki sengaja dikenain ke telinga Tante Sarah dan sesekali dikenain ke tengkuk lehernya yang jenjang itu. Sambil batang kejantanannya makin diteken dan mulai digesek-gesekin naik turun ke belahan pantatnya Sarah.

“Iyaa gituuuhh,” desih Sarah spontan.
“Ehh..ehhh.. Luki!! Kamu ngapain sihh duuuhh!!!” Sarah langsung menengok ke belakang sambil memutar badannya ke arah si Luki.

Dan saat itu pula…
Aumphhhhhhhmmm..
Hmmpphh… srlpppp..

Seketika saat menengok kebelakang, langsung bibir Sarah disamber oleh mulut Luki.
‘Saatnya beraksi!’ batin Luki.
“Ehmm gw lagi ngulenin roti Tan.” sigap tangan si Luki langsung grepe-grepe dada Tante Sarah.
“Ahmmm…shhh.. Lukiii…mm…”

Sarah cuma bisa berontak sambil mencoba dorong badan Luki ke belakang.
Smmph.. srlppphh..
“Gemeshhh gw sama lo Tante Sarah!!”

Ngomongnya si Luki pun mulai ngawur. Di otaknya udah pengen menaklukan tubuh Tante Sarah. Tangannya Luki yang belepotan adonan kue warna putih itu, sekarang menggrepe-grepe dadanya Tante Sarah dengan gemes.
“Hmmmmmhh..shhhh.. lepasihnnn Luki!!”

“Jangaan ahh!! Tante gak mau kamu giniin.. ehshh..” ujar Sarah sambil mencoba mendorong Luki.
‘Duh gila nih anakk!! Beneran bisa nekat ternyata! Aduh!!’ batin Sarah.
“Udah Tante Sarah nikmatin ya. Luki mau ngasih sesuatu yang enak buat Tante.” paparnya.

Dengan batangnya yang sudah hampir tegak sempurna, Luki mulai gesekin naik turun, tangan kanan mulai menjelajah bukti indah Sarah.
“Eh.. gak pake daleman ya Tan?”

Jemari Luki merasakan sesuatu yang menonjol di area dadanya Sarah. Dan ia pun langsung memainkannya. Menggesek pelan, sedikit memberi sentilan.

“Udah..udahh Lukkkk… Jangan pliss… Luki stoppp… hmmm shh ahh…”
Sarah berontak, tapi saat disentil pentilnya, membuat Sarah nggelinjang hebat..
‘Duh kokk bisa enakkk sihhh.. Oh iyaa.. dia kan pernah ngehamilini anak orang… Udah berpengalaman..’ batin Sarah.

“Sshh.. Lukk.. Jangan….”
Sarah masih mencoba untuk menghentikan Luki. walapun keihatannya akan sia-sia.
“Jangan berhenti maksud lo Tan?” jawab Luki.

Tingkah Luki semakin menjadi-jadi kepada Tante Sarah, Ia benar-benar ingin mendapatkan semua kenikmatan yang ada di tubuh Tante Sarah. Dari awal dia dapat “Susu” dari Tante Sarah, semenjak hari itu dia terobsesi dengan keindahan tubuhnya.

‘Gemesh gw njir. Eh.. apaan nih mancung-mancung tegak?’ batin Luki.
“Lo nakal yak tan? Hmm gak pake daleman gini ternyata. Mau ngegodain laki-laki yang lewat? Hmmm?” tanya luki.
“Ahhhh shh.. Hmmm Lukii stooppp…!! Ee …enak aja kalo ngomong!! Jangan sembarangan ya kamu eshhh!!”

“Tannte em..mang sukaa gak pake bra pas dirumahh,..Aghh… Ahhh.. Luki jangaan..ahhh!! Puting ehmm tante duuh.” Sarah pun mencoba berontak karena kegelian. Yang ada batangnya si Luki makin kegesek sama pantatnya.
“Puting? Ini namanya PENTIL Tante! PENTIL!!”

Sengaja omongan Luki menjurus vulgar biar merasuk ke otak si tante Sarah.
‘Bakal gw ajarin lo Tan! Ngomong macem-macem hal begini!’ batin Luki, sambil menggesekkan batangnya naik turun dan diteken sampe badan si Tante Sarah kepepet di meja makan.

“Lukii!! Lukiii..ssh.. Pleasee shhh stopp dong hmm…” Sarah bener-bener memohon kepada Luki.Merem melek Sarah sambil gigit bibir bawah geleng-geleng dibuatnya.
“Kenapa? Gak ada suami dan Tejo, lo jadi nakal gini ya Tan? Luki tau Tante itu binal dari waktu tante ngasih susu ASI nya Tante!! Luki tau tante nakal!!” cecar Luki ke Sarah.

Plakkk!!
Sambil nepok-nepok pantat si Tante Sarah dari belakang dan di grepe gemesh.
“Ini kok ada adonan lagi ehmm disini?” tanya Luki sambil mencupang tengkuknya Tante Sarah.
Smmch.. Muuchhh… Ssmuachhh…

“Awhhhh.. Ahhh… Lukii.. shhh.. Jangan di tepokin gituu dong..”

“Ehmm,.. Shhh stopp Luki please!! Ahh ntar meraaahh!!” pinta Sarah.
Sarah mulai panik lehernya dan tengkuknya dicupangin ganas sama si Luki.
‘Duh gawat ini..’ batinnya.

“Kan cara bikin kue apemm gini kan? Ditepok.. Ditabok.. Diremes.. Ditekenkan Tan?” bales Luki.
“Ta..tapii essh.. itu bukan adonan Luki..hmm… Jangan digituin terus..hh… Bahaya ahh!” jawab Sarah dengan panik, sambil pegangan meja di depan karena dipepet.
“Ehhh merah ya?”

Ehmm… Srlpphmm…
“Bikin merah yak Tan, kalo dicupang gini?” tanya Luki sok polos.
Shmmchh… Mschhhmm.. Mmm….
“Lucu dong ehmm.”

Bukannya mereda, Luki makin beringas. Si mesum Luki ini ngebikinin merah-merah leher jenjang Tante Sarah.
“LUKI!!!! Berhenti…mmh..bikin merahhh leher.. Shhh tengkuk Tantee ahh.” pinta Sarah yang tak digubris Luki.

“Ini apa? Ini namanya roti apa? Pantat semok? Sekel?” sambil digrepe oleh Luki, jari-jari si Luki kadang ke ujung bibir memeknya si Tante Sarah dari belakang.
“Takut ngecap Tan? Kan bagus hmm.. Bekas dicupang nyamuk gede hahahaha..”
Smmchh… Smmmchh…

Leher belakang Tante Sarah bener-bener merah…
“Ahhhhhhh.. Luki… stopp ahh.. Hmmm berhenti pleasee.. Bahayaa jangan digituiin!! Na..nnantii.. Tantee.. mm..ahh” Sarah memohon dalam kebimbangannya.
“Tuh kan Luki merah kan!! Udah stopp dongg.. guuhhghh”

Sarah pun nengok kebelakang dikit dan makin panik karena cupangan-cupangan Luki mulai mengakibatkan efek tersendiri kepada tubuh Sarah.
Akhirnya si Luki pun jongkok dan mulai ngerjain pantat Tante Sarah dari belakang.

“Luki shhh mau ngapain kamu?? Shhh dibelakang situ jongkok?” makin panik Sarah ngeliat kelakuan si Luki.
‘Duh gimana nih…Njiir kelakuannya mesum…mmh..banget gila!! Aduhh jadi horny kan!!’ batin si Sarah bergemuruh.

“Mau ngulenin kue apem dong.. Ehmm Tante Sarahhhh hahaha..” ujar luki.
PLAK! PLAKK!! PLAKKKK!!
Luki langsung mulai mainin pake jari, sesekali ditepok tuh bongkahan pantat yang nungging kaya bebek dengan gemeshh.

“Ahhhhh Luki jangann!!’’
Waktu ditepok pantatnya lagi Sarah mulai keceplosan..
PLAK! PLAKK!! PLAKKKK!!
“Ahh…hmm.. Luk,.. Enak..ngh”

‘HAHH?! Bilang apa gw barusan?’ batin Sarah.
“Ehh…Stophh… Shh… maksud Tantee…”

Tubuh Sarah terlanjur merespon dengan cara lain. Kepala Sarah pun mendongak sambil menggigit bibir bawah karena mulai keenakan. Sarah berpikir keras untuk menahan gejolak yang datang karena ulah Luki.
“Hehehe”

Luki terkekeh melihat Tante Sarah sudah mulai bereaksi seperti yang ia inginkan.
“Sebentar lagi…” pikir Luki.

Tiba-tiba Tejo yang tadi lagi belanja kepasar, balik. Dengan posisi masih si Luki di bawah meja makan. Ia tidak dapat melihat kedatangan Tejo, tapi sayup-sayup ia mendengar adanya suara langkah kaki dari ruang tengah.

“Pasti Tejo nih?” batin Luki.
“Tante aku pulang!” teriak kenceng si Tejo begitu masuk rumah dari pintu depan.
Hehhhg??

“Lukii stopp.. Tejjj..Tejooo.. pulang.. Stop donng please..”
“Iii….iyaa Tejo”
Dengan rasa panik sembari dibalesnya panggilan Tejo tanpa sadar oleh si Tante Sarah.

“Enak Tan? Hmm keceplosan ya Tan? Hahaha makin bagus dong kalo Tejo balik kesini!” jawab Luki sambil nguyel gemesh bibir memeknya Tante Sarah dari luar.

Tejo pun jalan ke dapur..

“Tan itu kok ada sepatu orang lain di depan? Punya siapa tuh?’’ tanya Tejo linglung dan agak capek keringetan, sambil bawa belanjaan di tangan kanan dan kirinya, dan berhenti di deket ujung meja makan deket kulkas.

Sedangkan si Luki coba mengintip dari bawah, sambil ngerjain pantat dan memek si tantenya.
‘Ehmm shhhh duhh Luki!! Bisa gila ini pantat sama memek gw kalo diginiin terus… Bisa.. nghh’ batin Sarah dan lupa ngejawab pertanyaan dari si Tejo.

Yang ada malah pura-pura ga terjadi apa-apa sambil gigit bibir bawah nahan desah pas ada Tejo.
“Tante? Halo? Kok gak dijawab? Itu tadi sepatu siapa?” tanya Tejo lagi sambil liatin muka Tante cantiknya kebingungan.

‘Ya iya lahh Tante lo yang cantik dan aduhai ini lagi keenakan! Mana mungkin dia bisa konsen jawab Jo!’ batin si Luki sambil cekikikan dalam hati.
“Hmmmhhh i…itu sepatu tadi ehm.. temen tanteesh.. nitip shh” jawab Sarah agak ditahan.
Sesekali goyang-goyang ke kanan ke kiri gegara itu memeknya dimainin sama si Luki mesum.

“Temen nya yang mana tuh? Laki-laki ya? Sepatunya, sepatu cowok aku lihat Tan. Oh iyaa btw ini udah selesai belanja nih Tan.” sesekali ngeliatin muka Tante Sarah yang agak aneh dan ga biasa kelakuannya.

Sekarang ini tangan si Luki mulai nakal ngegesekin kue apem tante Sarah yang kebungkus cd warna putih pake ujung jari, diuyel-uyel pake ujung jari. Dan tangan kanannya sesekali ngeremes-grepe gemesh bongkahan pantatnya.

Busett mantep bener ini pantat yak! Hahaha..’ pikir si Luki makin sange sendiri.
“Ituu punya.. hmm anaknya temen Tantee. Tadi mamanya kesini Tejooo. Hmm iya makasi..aah ahhh anu itu Jo.. ta taro.. meja ajaa ya. Hmmm shh!!’’

Omongan Sarah agak belepotan sambil merem melek nahan desahan. Dimana pantatnya ga bisa diem goyang dikit.
‘Duhh sialaan banget sih si Luki!! Bikin gw ehmm jadi ginii!! Ta..tapi.. kok ehmm sensasinya aneh ya shh…’ pikiran si Sarah mulai goyah.

“Oalah gitu yaah. Ngomong-ngomong tante kenapa deh? Dari tadi kayanya aneh bener, merem melek gitu mana keringetan lagi. Bentar dong Tan, entar ternyata ada yang kurang lagi belanjaannya kalo main ditinggal. Aku buka ya disini biar tau apa yang kurang.”

Tejo meletakkan belanjaan itu ke atas meja, dan mulai ambilin satu-satu dan bikin lama ia di dapur.
Sedangkan tangan si Luki mulai remes dan kaya belah duren gitu. Biar tuh pantat Tante Sarah makin ngebuka. Terus ditarik pake jari telunjuknya, cd Sarah ke arah samping. Mulai deh dimainkan itu bibir memek Tante Sarah tanpa cd.

“Gapapa Jooo.. Ahhhh..”
‘Aaghh asal kamu tahu Tejo.. Tantemu ini lagi dinimaktin lagi sama Lukiii!!.’ batin si tante Sarah.
“Hhmm Tejo… Tante boleh minta tolong lagi?”
“Apa Tante?” tanya Tejo.

“Tolong ajak Doni keluar ya, dia belum dijemur, gapapa sekalian kamu aja keliling komplek. Tapi hati-hati ya Jo.” Sebisa mungkin Sarah menjaga kondisinya saat bilang seperti itu.
“Okay Tante!” balas Tejo.

Sarah kemudian mengigit bibir bawahnya sambil nengok dikit ke bawah ngeliatin si Luki yang udah makin lepas kontrol.
‘Aduuuuuh gila bangeet ini gw dikerjain abis-abisann!! Pantat gw!! Hmm kalo udah dimainin begini lama-lama bisa keluar juga shh… Binalnya..nghhhh’

‘Bahayaa.. bangsattt emang Luki! Ini semua gara-gara kejadian sebelum-sebelumnyaaa!!..’

Waktu Sarah nengok ke bawah, si Luki malah nyengir mesum sambil makin asik sendiri mainin mainan barunya di bawah meja makan. Tangannya gak luput grepe terus bongkahan pantat yang sekel abis, uyelan dari jari-jarinya itu berubah jadi gesekan naik turun.

“Tante, Tejo keluar ya ajak jalan Doni.”
“Iya Jo.. Doni baik-baik ya jangan rewel diajak jalan-jalan sama Mas Tejo” ucap Sarah sambil sedikit tersenyum.
“Hahaha..” Tejo tertawa mendengar ia dipanggil ‘Mas’ oleh Sarah.

Tejo pun jalan keluar, dan saat terdengar pintu depan sudah tertutup…
“Awhhh stopp Lukkkkk!! Aaaarghhhh.. udahh.. ahh sana pulang.. nghhhh…”
PLAKKK!!!
Sarah ngedongak keatas waktu ditepok pantatnya sama Luki.

“Hehehe, bener nih nyuruh Luki pulang? Bukannya Tante udah sengaja nyuruh Tejo pergi supaya kita bisa lebih lama kan?”

Kemudian Luki mengangkat badan Tante Sarah, dinaikin ke atas meja makan.
Ga perlu basa basi begitu pas duduk dimeja, langsung dicaplok itu bibir Tante Sarah yang tebel tapi kecil sama Luki.
Auhhmmpphhhhh ehhmmm srlppp elellele ehmm.

“Ahhh.. awhh.. Luki.. hshh.. kamuu mau ngapain siih ahh..” ucap Sarah sambil mendesah.
Mmmmm aumphh ehmm.

Belom selesai bicara bibir Sarah langsung dicaplok lagi oleh Luki.
Sarah sudah di kondisi yang tidak bisa melawan lagi dari Luki, bahkan ia tidak mau melawan. Rangsangan saat di bawah meja oleh Luki tadi, bagaikan tombol saklar untuk menyalakan api birahi Sarah yang binal.

Dia memang sengaja membuat Tejo keluar dari rumah lagi. Pertama, ia sudah terlena oleh permainan Luki, ia tidak mau terganggu oleh Tejo dan Doni. Kedua, ntah kenapa ada perasaan yakin dari diri Sarah, bahwa iya akan mendesah selepas-lepasnya.

Dan tentu ia tak mau Tejo mendengar lolongan kenikmatan Sarah yang dihasilkan oleh temannya.
Di saat seperti ini, masih ada sedikit akal sehat Sarah untuk tidak menyakiti perasaan Tejo. Karena ia tahu Tejo jatuh hati pada Tantenya sendiri ini.

Bagaimana kalau nanti Tejo tahu, kalau saat ini temannya sudah berhasil lebih dulu menikmati lebih banyak dari apa yang pernah Sarah berikan kepada Tejo. Atau lebih tepatnya, temannya lebih duluan menikmati Sarah dibanding dirinya.

“Nyusahin aja nih celana dalem.” ucap Luki sambil melepas kain penutup kecil itu dari tubuh Sarah.
“Hmmmm shhh ahh..’’ batin tante Sarah mulai bergejolak antara diem-diem masih malu padahal mulai pengen.
Sekarang gantian tuh celana yang dipake Luki, buru-buru dilepas.

KONTOLnya yang daritadi kekurung sekarang lepas, ngacung gede banget di depan tante Sarah.
Sambil menciumi bibir dan wajah Tante Sarah, Luki pun menampar gunung indah milik Tante Sarah.
PLLAKKK !! PLAKK!!!
“Smoochhh ehmmm ehm.’’ cipokannya turun ke leher, dicupanginnya sampe merah.

“Ahhhh Luk!! Ehmm shhh’’
Gak sadar tangannya si Tante Sarah mulai ngalungin ke leher Luki.
“Ahh benda gede itu lagi…” ucap Sarah.

Matanya Sarah ga bisa lepas dari kontolnya Luki yang ngacung seusai dibuka dari celananya itu. Ini kedua kalinya Sarah melihat batang kejantanannya Luki.
“Ehmm yang gede apaan Tan? Emang ga punya nama ini Tan?” tanya Luki.
Smmmchhh..

Di sela cupang sambil diulang berkali-kali pertanyaan tersebut oleh Luki. Lehernya bagian kanan si Tante Sarah bener-bener udah merah.
Kontolnya si Luki mulai digesekin ke bibir memeknya. Tapi saking gedenya, sesekali ngegeseknya sampe kena perut diatasnya memek.

“Hmmmmm ituuu…shhhh… kamu gedee… hmhh.. Lukii…’’Malu-malu kucing dibales oleh si Tante Sarah.
“Ini namanya KONTOLL!!!” ucap Luki dengan tegas.

Sambil tangannya maju ke arah mulut si tante Sarah, terus dimonyongin pake tangan si Luki. Kontolnya ga luput tetep gesekin kearah itil tante Sarah.
“Ngerti Tan?”

Dibales dengan anggukan dan merem meleknya mata oleh Tante Sarah.
“Apaan Tan!! Kok ngangguk doang??” makin dimonyongin bibir Tante Sarah sama tangan si Luki.
“Ihh… Iyaah Kontol Luki… Gedee” dibales oleh Tante Sarah.

Otak tante Sarah udah mulai kemana-mana terutama tertuju gimana memeknya puas. Tangan tante Sarah langsung ditarik Luki, dan tepok pantatnya biar agak majuan di meja makannya.
PLAKK!

Lalu dibikinnya Tante Sarah berlutut di hadapan si Luki. Langsung yang namanya KONTOL itu ditepukin ke muka tante Sarah yang lembut, kenyel cakep itu.
“Kalo gede harus diapain yang namanya kontol emang Tan?” tanya Luki.

“Hmm… hmm..ha.. haruus…dii.. isepp?” sambil mukannya ditepokin sama yang namanya Kontol gede.
Mata tante Sarah ga bisa diem ngeliatin itu kontol kemanapun gerak.
“Di isep? ehmm emang titit di isep?.. Hahaha”

“Kalo yang namanya KONTOL, inget ya KONTOL itu di SEPONG Tan!” bentak Luki ke Sarah.
Bener-bener omongan vulgar itu keluar dari mulut Luki, diajarinnya biar terbiasa dengan omongan yang vulgar ke otak si Tante Sarah. Sembari dilepetin itu kontol ke mulut Tante Sarah, Luki ingin biar bau kontolnya itu nyengat ke otak Tante Sarah.

“Iyaa.. Tante… hmmm.. sepong ko.n…kontol kamu sini..” ucap Tante Sarah sambil belepotan.
Sarah semakin terbuai dengan cara Luki, ia merasakan sesuatu yang berdeda dari permainannya Luki. Dan itu benar-benar meninggikan birahi Sarah.

‘Sarahhhh!!! Lo kenapa jadi binal gini!! Semua gegara.. ehmm,, kontol gede ini!!’ batin Sarah mulai berontak.
Sarah kemudian melirik lagi ke arah Luki.

“Ya emang harus lo sepong Tan!!”

Terus-terusan ditepokin batang kontol hingga palkonnya ke mulut tante Sarah. Lalu dijambak rambut depannya biar puas bisa ngeliatin muka sange Tante Sarah.
“Hmm mana?! Hmm mana sepongnya?!” pertanyaan perintah Luki kepada Sarah.
Sarah membuka mulutnya…

Aahhhh..
Hemmmpp…
Srlupppp… Srlupphh…
“Sepongin Tan! Sepongin sampe dalem masuk semua!” perintah Luki.

Sarah semakin intense mengemut batang milik Luki..
“Ohh shit! Njiir enakkk bangett mulutmu Tan! Uhhhs fuckkk’’

Tangan si Luki gerak cepet, kepalanya Tante Sarah pun digerakin ke samping. Biar ia dapat melihat pipinya Sarah seperti lagi makan sosis atau bakso gitu. Menggembung…

Hemmmmpph..
Ahghhhhh..
Cloockk… clook…

Sepongan tante Sarah makin intense sampe ke tenggorokan, belepotan sir liurnya di bibir Tante Sarah sampe air liur pun menetes.
“Tante Sarah kalo udah kena kontol jadi gini ya lo Tan? Hm? Ini namanya apaa sih?’’ sambil Luki ngelepasin kontolnya dari mulut tante Sarah, terus palkonnya dikasih di depan mulut tante Sarah persis.

“Ini… Ko kontoll…hmm..’’ ucap Tante Sarah, sambil pake ujung jari telunjuk.
Mukanya pun udah sange. Seluruh birahi yang ada di dalam diri Sarah memuncak.
“Hmmm kok kontol Tante? Bukan titit… Hmm?”

Luki makin mengesekkan kontolnya ke mulut Tante Sarah biar belepotan air liur Sarah. Semakin belepotan semakin bikin si Luki sange.
‘’Iii..ini… gedeee.. Sshh …bikin ketagihhann…” ucap Sarah yang makin naik birahinya, dia sedang di ambang batas logika.

Dia sedang tak bisa sepenuhnya mengontrol dirinya. Kenakalan yang sudah naik levelnya pada dirinya, selalu mendominasi akal sehatnya di situasi seperti ini.
“Ssssh….Luk…Tante pengeen….” dengan mukanya Tante Sarah yang manja sambil cemberut sange.

“Pengen apa Tante Sarahku yang cantik?” tanya Luki yang dia udah tahu banget kalau wanita cantik yang sedang bersimpuh di hadapannya ini udah sange berat..
‘Badjingan emang Lukiii..!! Bangsattt ahh gw sangeeee…’ batin Sarah.
“Pengeeen apa tanteeeee?” Luki menegaskan pertanyaan lagi…

Tante Sarah menatap mata luki dengan pandangan sayu. Dia tahu kalau keesokan harinya pasti akan ada hal-hal yang akan terjadi lagi antara dia dan Luki. Ini semua karna kebinalannya Sarah, iya karena sisi liarnya Sarah yang ingin menggoda teman-temannya Tejo.

Dengan menarik nafas dan kemudian tersenyum, “Tante Sarah mau…” ia melirik kearah Luki “KONTOL.” jawab Sarah sambil kembali memasukkan kontol Luki ke mulutnya.

“Kamu emang nakal Luk!! Kamu bisa banget mancing birahi tante sampe kayak gini!!” ucap Sarah.
Aaaahhh…
Ssssstt..
Aaahhh..

“Enakkkkk!! Enakkkkk bangett Lukkkk!!!” Oouuuhhhh… racau Tante Sarah yang sepertinya bakal orgasme lagi buat kali ketiga.
Mungkin memang sudah takdir kalau “hal” ini harus terjadi dan harus diselesaikan dengan cara yang “benar”.

Ketika gerakan maju mundur pinggul tante Sarah semakin liar dan tak terkendali, Sarah pun gak sadar kalau gerakannya maju terlalu jauh yang berakibat kontol Luki lepas dari jepitannya, dengan reflek Sarah pun memundurkan kembali pinggulnya.
Dan…..

Bleeessss!

Mata tante Sarah melotot dan mulutnya terbuka lebar, wajahnya menunjukkan kaget yang luar biasa saat dia merasakan ada benda tumpul yang keras masuk ke rahimnya.
Aooouuuhhhh… Aaakkhhhhh..

“k.. k.. kok.. bissa..enn.. nak.. bangeet siihhh..?! GEDEE bangeett…!! Aaawwwh.. kerrraaaassss.. kontolnya keraaaasss!”
Oooouuuwwhhhh..teriaknya.

Ya akhirnya Luki berhasil menghipnotis tante Sarah dengan permainannya. Semenjak cumbuan intense yang Luki berikan selama di dapur, akhirnya membuat Tante Sarah memohon untuk diselesaikan dengan dewasa.

Dientot…. oleh Luki..
Ploookk… Ploookk… Ploookkkk…
Kira kira seperti itu lah bunyinya.

Tante Sarah pun menahan rasa nikmatnya dengan mencupang leher Luki dengan ganas, kemudian beliau berbisik di kuping Luki.
“Lukiiii… kontol… kamu… kok, enaaakk.. bangeeeettt?! Gedeee.. keraaasss..”ujar Sarah.

“Inget kan Luki pernah bilang apa ke Tante Sarah?” jawab Luki sambil tersenyum ke Sarah.
“Jjj..angann.hgg ny..nye..sell ka..llauugh saa…mppegh.. ketagihan..arghh!!” ucapnya Sarah terengah-engah karna sedang menikmati sodokan kontol Luki.

Luki bahagia sekali, rencana dia hari ini terhadap Tante Sarah berjalan dengan sempurna. Seakan takdir memang menginginkan persetubuhan ini terjadi.
Dengan tidak adanya Tejo hari ini pun, sudah menjadi pertanda bahwa rencana yang ia miliki terhadap Tante Sarah akan berjalan dengan baik!

“Uggh memek.. tanteee.. juga.. enaakkk.. sempiiiit bangeeett..” balas Luki sekuat tenaga. “Udah sering dipake kan padahal?”
Ahh… Ahhmmwhhhh…

“Jawab Tante!!” bentak Luki.
“Akhh.. Iya… udah sering dipake!! Tapii ini…nghhh…lebih nikmat dipake kamu!!!” Tante Sarah pun sekarang sudah bisa mengimbangi gerakan naik turun pinggul Luki.

Luki mencabut kontolnya dan membalik posisi Tante Sarah menjadi menungging. Tanpa basa-basi dan tanpa perintah, Luki langsung menancapkan kejantannya. Luki tahu kalau Tante Sarah tidak akan protes dengan apa yang akan Luki lakukan.

Luki menginginkan posisi ini. Baginya, posisi ini seakan-akan membuat Luki yang berkuasa atas tubuh Tante temannya ini. Dia memegang kontrol penuh dalam perayaan birahi ini.

“Lukii… mau keluaaaarrr… Tante mau keluaaaarrr.. Lukiiiiiiii..”
Aaaaaakkkkhhhh.. Aaaaaakkkkhhh teriak tante Sarah dibarengi dengan menghujamkan pinggulnya dalam dalam ke kontol Luki.

Luki pun masih menggenjot tante Sarah. Tusukan demi tusukan dilancarkan ke liang kenikmatan tante Sarah.
Ploookk… Ploookk… Ploookkkk…
Racauan pun keluar lagi dari mulut Sarah,

“Hmmmm.. hmmm.. memek.. tante.. keenakaaaan.”
Aaakkkh..
“Eennaaaakkk.. kerraaasss.. berassaaa..”
Awwwhhh..Ooouuuhhh… Racaunya.

“Apanyaaa..ah.. yang.. kerass dan berasa.. tanteee..?” tanya Luki sambil berdesah nikmat dan menggodanya.
“ k.. k.. k.. KONTOOLLLLLnyaaa..”

Aaaakkhhhh..
Hmmpphhh..
Ooouuhhh..

“Ampuuunnn.. kontolnya.. beraassaaa bangeeeettt..!!” Akhirnya Tante Sarah menjawab sesuai yang Luki harapkan.
Omongan vulgar yang keluar dari mulut tante Sarah, sangatlah merdu bagi Luki.

“Keluarin.. aja semua.. tanteee.. lepasin semua..” saran Luki ke Tante Sarah.
“ Iyaaahhh.. iyaaahhh.. Ennaaakkk.. kontolnyaaa enaaakkk..” jawab Sarah.

Sarah semakin terlena oleh ulah Luki, kenikmatan yang ia rasakan dari batang kejantanannya Luki seperti gabungan dari milik Anton dan Suaminya, Heru. Sarah menggila, ia benar-benar menyukai persetubuhan ini. Sarah merasa bahwa dia tidak merasa rugi telah menggoda Luki dari sebelum-sebelumnya, melihat kenikmatan yang ia dapatkan, sangatlah sepadan.

“Tante mau.. diginiin teruss sama Luki??”
Luki bertanya sekali lagi dan merasa seperti ada yang mau muntah dari bawah sana.
“Maauuu..”
Aakkkhhh…

“Mauuu bangeeett.. Ahhhh… keraaasssa bangeeeett..” jawabnya Sarah tanpa tertahankan.
“Apaaa? Kurang jelas tante!” kata Luki sembari menambah kecepatan gerakan pinggul yang membuat tante Sarah berteriak keras.

“TANTE SARAH.. MAUUU.. DIENTOT TERUUUSSS..”
AAHHHH..
“ENAAAAKKK…”
OOUUUUHHH..

“LUKKIIIIIII… ENTOT TANTEEE…”
OOUUHHHH…
“TANTE.. MAU.. KONTOLNYA LUKKIIII.. !!”
AAAAHHHHH..

“MAU KELUARRR. TANTE MAU KELUAR LUKK!” teriaknya.
“Sama tantee.. Luki juga udah gak tahan!” teriak Luki yang sudah gak bisa ngebendung lahar yang dia punya.

“I.. I.. YAAA.. KITA.. BAREEENG!” ucap Sarah ditengah kenikmatan yang melandanya.
OOOHHH..
AAAHHHH..

“DI… DALAM.. LUKKKK!!!”
OOUUUHHHH..
“KELUARIN.. SEMUA.. LUKKK..”
AHHHH..ucap tante Sarah masih dengan suara yang berteriak.

Luki mengeluarkan semua benih-benih yang tertahan sejak masuk ke dalam rumah.
Crrrroooooottt… ccroooott.. crrooootttt..

Bersamaan dengan menyemburnya sperma Luki ke dalam rahimnya, tante Sarah melingkarkan pahanya ke badan Luki dan membuat dirinya orgasme untuk yang ke-empat kali.
MMMMM…
OOUUHHHH..

“AHHH. ANGEEEETTT.. PEJUNYAAAA.. ADUUUHHH.. NIKMATTT..”
OOOOHHHH.. teriak tante Sarah yang seperti biasa ketika orgasme badannya pasti bergetar dan mengejang.

‘Gila ini bener-bener gila!! Luki bisa ngasih kenikmatan senikmat ini melebihi Anton dan Suamiku sendiri!!’

Luki tersenyum puas, dia merasa berhasil menaklukan Tante Sarah yang cantik ini. Rencananya berhasil dengan sukses. Dia berhasil meniduri Tante temannya ini.

“Luki…” panggil Sarah masih dalam posisi yang sama.
“Ya Tante?” jawab Luki.
“Terima kasih ya, ini enak banget.” jawab Sarah sambil tersenyum manis.

Hati Luki langsung berbunga-bunga mendengar perkataan sederhana dari seorang wanita cantik seperti Tante Sarah. Baginya itu tidak hanya sekedar pujian, melainkan sebuah deklarasi untuk akan ada petualangan yang berikutnya.

Dengan nafas yang masih tersengal Luki pun menarik kepala Tante Sarah.
Dia melumat bibir tante Sarah.,,.
Mmmmmphhmmm….
Luki mengajak Sarah untuk bersilat lidah.

Mmnghh…. Mmhhpppm…
Luki melepas pangutannya dan menatap Sarah dalam-dalam…
‘Gila kamu Sarah! Apa yang udah kamu lakuinn???’ batin Sarah.
Luki membelai rambut Sarah yang indah itu…

“Tante Sarah… Luki masih mau lagi….”

Secara sadar, Sarah tahu bahwa ini harus diakhiri. Pikirannya masih terganggu oleh kenikmatan yang baru saja Luki berikan. Sebagai wanita yang sudah terbiasa melakukan hubungan seks, Sarah sangat paham betul kebutuhan apa yang Sarah inginkan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya itu. Dan Luki baru saja memberikan petualangan baru untuk Sarah.

Ada rasa yang sangat menggelitik perasaan terdalam Sarah.
Dia tahu bahwa Luki…….

Sarah membalikan badannya menghadap Luki, ia menggantungkan kedua tangannya di leher Luki. Luki masih menunggu apa yang akan Sarah lakukan, atau apa yang akan Sarah ucapkan…
“Luk…”

Sarah menarik nafas perlahan..
“Lakuin…”
“Lakuin..sebelum Tejo pulang…”

Sarah mengangkangkan kaki indahnya di hadapan Luki. Dia melakukannya tanpa keterpaksaan.
Sarah pun masih menginginkannya.
“Entot Tante saat Tejo gak ada di rumah.”

Luki tertawa puas, dan langsung menancapkan kembali kontolnya ke liang kenikmatanTante Sarah pujaannya itu..
Ruangan itu penuh dengan suara desahan Sarah..
Terdengar nikmat….

“AHHH LUKI..”
Maafin Tante,Tejo..

Demikian artikel tentang cerita Naughty Wife Sarah: Istri Montok Dan Seksi Yang Binal Seperti Lonte Minta Dientot Terus Sama Kontol Part 4.

ABG BISPAK TELANJANG, BOKEP INDONESIA, cerita ABG, cerita bokep dewasa, cerita bokep hot, cerita bokep indonesia, cerita bokep mesum, cerita bokep seks, cerita bokep terbaru, cerita dewasa, cerita dewasa indonesia, cerita dewasa terbaru, Cerita Eksebionis, Cerita Janda, cerita mesum, Cerita Mesum Dewasa, cerita mesum hot, cerita mesum indonesia, cerita mesum panas, cerita mesum terbaru, cerita mesum terkini, CERITA NGENTOT JANDA, CERITA NGENTOT PEMBANTU, CERITA NGENTOT PERAWAN, cerita panas, cerita panas terbaru, cerita seks dewasa, CERITA SEKS INDONESIA, cerita seks panas, CERITA SEKS SEDARAH, cerita seks terbaru, CERITA SELINGKUH, cerita sex, cerita sex dewasa, Cerita Sex Indonesia, Cerita Sex Panas, cerita sex terbaru, CERITA SKANDAL, CERITA TANTE GIRANG, CEWEK TELANJANG, FOTO BUGIL, TANTE GIRANG, TOKET GEDE MULUS

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *