Permainan Kontol Ketemu Memek Dengan Tukang Air Sampe Crot.Semasa masa-masa akhir kuliah, saya sudah berpikir untuk buka usaha sendiri. Banyak hal yang ingin saya lakukan. Akhirnya, atas bantuan dari ortu, saya membuka usaha air minum galon. Tempatnya di salah satu rumah ortu yang tidak ditinggali. Setelah direnovasi, lalu sedikit interior design, maka siaplah untuk memulai bisnis. Awal-awalnya memang sedikit sulit, tetapi lama-kelamaan usaha saya semakin berkembang. Posisi saya sebagai kasir dan penerima telepon, sedangkan pegawaiku bertugas mengirimkan galon ke pelanggan. Kalau pas ada kuliah, kupercayakan pada seorang pegawaiku yang sudah ikut saya sejak awal. Toh selama ini tidak ada masalah. Di tempat saya, sering banget para pegawai pengirim galon itu keluar masuk. Berganti-ganti orang. Untung ada si Faizal, pegawai yang saya percaya dan sudah ikut saya dari awal. Umurnya masih muda, jebolan STM. Dia udah jadi kayak mandor dan wakil saya gitu, ngatur jadwal pengiriman dan menyimpan uang. Karena sama-sama masih muda, pembicaraan kami ini klop. Kami sering membagi cerita kalau pas tidak ada kiriman. Semacam curhat-curhatan gitu. Dia ada masalah apa, cerita ama saya, begitu juga sebaliknya. Sering juga
kita bercanda cubit-cubitan sampe kadang diliatin para pembantu yang datang bawa galon naik mobil majikannya. Entah, memangnya ada yang aneh ya? Lama-lama saya mulai suka ama si Faizal ini. Mungkin benar kata pepatah Jawa: tresno jalaran soko kulino. Saya merasa seneng kalo dia ada di kantor, kalo pas ngirim galon sambil kasih perintah ke pegawai lain wow kok keliatannya gagah banget 😀 (padahal kan ya biasa aja). Saya jadi suka berdandan kalo ke kantor, biasalah. Make-up tipis plus kaus-kaus yg menarik perhatian cowok. hehehe…

Siang itu, kebetulan semua kiriman sudah jalan. Hanya Faizal yang melakukan semuanya karena pegawaiku yang lain izin pulang kampung. Kita lalu ngobrol-ngobrol menghabiskan waktu. Karena udah akrab banget, obrolan kita lalu nyerempet-nyerempet ke topik-topik “lampu merah”. Awalnya aku agak segan sih, tapi mungkin karena sudah kenal banget plus dia enak kalau mancingnya alias ndak vulgar, saya jadinya nggak keberatan menanggapinya. Saya tulis percakapan yang saya ingat aja ya. Faizal tanya apa saya pernah diganggu orang iseng kalo dikampus. Saya heran memangnya
ada apa?

Dia jawab, “lha nonik bajunya seksi-seksi geto” sambil tertawa kecil.
“Yeee, cuman kaus gini aja kok.”

“Lho iya. tapi tipis and ketat, mbak. kan bikin cenut-cenut, hehehe..” kita berdua tertawa kecil.

“Emang loe suka ya?”, tanya saya iseng.

Faizal tidak jawab tapi jempol kanannya naik tinggi banget.

“plus nonik cuakep kayak artis hong kong.”.

“alaaa gombal elo!” sahutku ketus.

“Lha dibilang ndak percaya. Nonik pasti udah ada pacar ya?”

Saya diem sebentar, “dah putus mas.”.

“Weleh…punya cewe kayak Nonik diputus. kenapa?”.

Saya bilang ya ngga tahu, ndak cocok mungkin. Dia lalu diam sajam matanya agak tertuju ke bawah, terus tiba-tiba senyum-senyum sendiri.

“He…lu udha gila ya? senyum-senyum sendiri?” ujar saya agak ketus.
Dia tertawa kecil terus bilang kalo ngga ada apa-apa kok. Saya jadi penasaran
lalu maksa dia untuk bicara,

“Ada apa kok senyum-senyum kayak orang gila begitu?”
Dia tetap tidak mau ngomong, maka aku terus paksa dia sambil tak cubit-cubit supaya
mau ngaku. Akhirnya sambil minta ampun dia ngomong,

“Aduh tapi Nonik musti janji ngga boleh marah lho.”.

Aku bilang, “iya wes ayo cepetan bicara”
Sambil senyum-senyum simpul begitu, Faizal bilang kalo dia tadi secara tidak sengaja
melihat warna celana dalam saya. Waduh rasanya saya langsung merah karena malu. Tapi saya tahan, emang apa warnanya?
Faizal tertawa kecil, “item mbak, persis kayak beha situ!”.

“He loe kok tahu warna beha saya item?”.

Faizal menjawab, “lho mbaknya kan pake kaus ketat putih tipis gitu. kan keliatan mbak.”

Mukaku tambah memerah rasanya. Aku ingin marah lalu saya omelin si pegawaiku yg cabul ini, tapi entah kenapa tidak bisa keluar. Malah, yang aneh tuh, ada semacam rasa aneh yang mendesir tubuhku. Hm…Faizal nyerocos lagi,

“tapi sebenarnya cocok mbak. situ cakep putih mulus, kalo pake kaus dan beha item ini keliatan sexy banget.”

Kali ini wajahnya tampak serius, bukan mesum kaya sebelumnya.

“udah ah.”, tukasku mengalihkan perhatian.

Jangan sampai kebablasan nih, pikir saya. Tak lama kemudian datang pembeli lagi, kami lalu keluar dari rumah. Sehabis melayani, kembali Faizal cengar-cengir tersenyum. Saya jadi bingung,

“eh lu beneran udah gila ya? Senyum-senyum sendiri.”.
“Hahaha…abis tadi pas saya membungkuk ambil uang kembalian yang jatuh itu, saya ngga sengaja liat lagi mbak!”, sahutnya enteng sambil cengar-cengir.

“Bukan salah saya lho, lah mbaknya pake rok mini gitu.”

Wew…ingin banget saya marahi habis-habisan, tapi ya…gimana, saya juga seh yang kurang hati-hati dengan asetku…huh. Tiba-tiba si pegawai saya yang mesum itu duduk di sebelah saya sambil menunjukkan sesuatu.

“Ini lho mbak, liatin!”.

Aku lalu menoleh. yailah….ternyata video porno yang diputar di HP dia. Faizal langsung kucubit dan kudorong supaya menjauh.

“Lho apik ini mbak.”, ujarnya ringan sambil terus duduk di sebelahku, akhirnya saya tertarik juga nih dan saya tonton juga.

Sudah beberapa video Faizal tunjukkan ke saya dan kita lalu tertawa cekikikan
sendiri melihat adegan itu. Iseng, Faizal lalu bertanya apa pernah saya melakukan
hal itu. Saya membelalakan mata terus saya tampar ringan pipinya. Eh tiba-tiba dia lalu memegang tanganku dan langsung menciumi bibirku. Aku tentu kaget setengah mati. Dengan sekuat tenaga saya dorong dia sampai terjengkang jatuh ke lantai. Saya lalu berdiri sambil marah-marah. Dia nampak shock, lalu duduk di sebelah saya sambil meminta maaf karena khilaf. Huh…seandainya saya tidak ada rasa suka ama dia, udah saya gampar dan saya panggil pak rt. Dia lalu cerita panjang lebar. Agak-agak sara sih, jadi tidak saya tulis di sini, intinya dia ingin pacaran ama gadis seperti aku. Saya diam aja, sambil menerawang. Ingin banget saya bilang kalo saya juga suka ama dia, tapi apa mungkin ya? Tak lama kemudian, Faizal lalu memegang tanganku. Saya diam aja, tak yakin bisa ingat apa yang terjadi, tapi lalu kita sudah berciuman bibir. Dia lumat bibir saya dengan penuh gairah. Saya pasrah aja. Abis itu dia menggandengku dan saya ditidurkan di atas sofa ruang tamu. Faizal menindihku dan kita kembali berciuman bibir sambil berpelukan.

Setelah puas, dia lalu mencumbui payudaraku sambil diremasnya dengan agak kuat.
Saya benar-benar sudah lupa statusku sebagai bos sedangkan dia adalah pegawai. Aku
menikmati percumbuan ini karena sejujurnya saya udah lama menyukai dia. Saya biarkan dia menikmati payudaraku. Setelah itu dia lalu turun dan memasukkan kepalanya ke dalam rok miniku. Paha saya dijilatin sambil tak lupa memainkan lidahnya di belahan vaginaku yang masih tertutup CD. Aku mengerang ooohh…geli tapi nikmat. Setelah puas memainkan vagina saya sampai becek, dia lalu melepas kaus ketat putih
yang aku pakai, sekalian bra hitamnya.

“Wah merah muda. Nonik ini benar-benar cantik….34B ya non?” tanyanya ringan.

Saya mengangguk pelan. Lalu dengan rakusnya dia menghisap puting payudaraku secara bergantian, kiri dan kanan.

“oooohh…enggg…” aku mengerang keenakan.

Sambil asyikk menikmati rangsangan di payudara dan putingku, aku merasakan rok miniku dipeloroti pelan-pelan, begitu juga dengan celana dalamku. Jantungku berdegub dengan sangat kencang, terangsang dan tegang banget. Saat itu aku sudah bugil di hadapan dia. Lalu, dengan ganas pula dia menjilati vaginaku sambil memainkan klitorisku.

“Auuuhhh!!” sungguh nikmat.

Kujepit kepalanya dengan paha supaya lebih mantap jilatannya.

“Aduh…sexy abis deh Non ini, memeknya wangi dan basah!” ujar Faizal penuh gairah.

Beberapa menit sudah berlalu. Setelah merasa cukup, dia lalu melepaskan seluruh pakaian yang dia pakai dan keluarlah senjata andalan para cowok! Gila, ukurannya besar dan hitam. Aku semakin terangsang, diselimuti birahi dan rasa tegang.

“Non, hisapin donk!” pintanya.

Aku lalu jongkok di depan dia dan mulai menjilati penisnya yang besar itu. Aouh…bau nih…hampir mau muntah rasanya, tapi entah mengapa aku tetap melakukannya. Aku masukkan pelan-pelan dan ku’telan’ seluruh penis itu hingga tenggorokan saya terasa penuh, lalu aku hisap dan meng-kocoknya dengan menggoyangkan kepala saya. Faizal mengerang keenakan sambil menjambak rambutku. Agak lama saya beri servis oral ke pegawaiku ini. Nampaknya dia hendak keluar, lalu meminta saya untuk menghentikan oral yg nikmat itu. Dia lalu menidurkan saya lagi ke sofa dan kami kembali berciuman bibir sambil berpelukan. Dia menggesek-gesekkan penisnya persis di atas belahan vaginaku.

“Oufh…enak gila!”

“Non, sampeyan masih perawan?”, tanya Faizal sambil terengah-engah.

Aku agak kaget dengan pertanyaan itu, lalu dengan pelan aku menggelang. Tidak, aku sudah pernah berhubungan sex dengan mantan pacarku itu. Faizal nampak kecewa, mungkin dipikirnya bakal dapet amoy perawan. Hehehe…

“Ya ndak papa lah.”, sahutnya pelan.

Perlahan dia lalu memasukkan penisnya yang besar itu kedalam vaginaku.

“Aouch!” Tubuhku tersentak, agak sakit dan perih.

Faizal tetap berusaha memasukkan penisnya dan dengan sedikit paksaan, akhirnya blz….aah…..kami sudah bersetubuh sekarang!
“Oh…inikah rasanya vagina amoy…basah banget, hanget…enaknya mbak. ouch!”.
Dia lalu mulai mengkocok penisnya pada belahan vaginaku. Rasa perih yang kurasakan tadi lama-lama mulai menghilang dan digantikan oleh rasa geli yang nikmat. Kami terus bersetubuh sambil berciuman bibir dan berpelukan. Oh nikmatnya…Setelah beberapa menit vaginaku digoyang ama dia, rasanya orgasme sudah mulai dekat. Saya peluk Faizal lebih erat dan kami pun berciuman bibir semakin ganas. Tanganku memegang pantatnya dan menekannya ke bawah supaya penisnya lebih masuk, penetrasinya pun lebih dalam.

Tak lama kemudian, aku merasa vaginaku berdenyut dan merinding. Akhirnya.
“Ahaaaaaaahhhh!!” sambil menjerit aku melepaskan rasa nikmat orgasme yang luar biasa ini.

Tanganku tetap menekan pantat Faizal agar semakin masuk ke dalam penisnya. Vaginaku meremas penisnya dengan kuat, berdenyut-denyut sesuai irama orgasme yang kualami. Faizal menciumi leherku dan ternyata dia juga udah ngga bisa tahan dan kurasakan penisnya berkelojotan didalam vaginaku. Oioooooooohh…terasa aliran “lahar” masuk ke dalam rahim saya. Kami berdua mengalami orgasme berbarengan sambil berpelukan di atas sofa, membiarkan gejolak orgasme itu mereda perlahan-lahan. Aku duduk di atas pangkuan Faizal, di sofa yang sama tempat kami bercinta dengan nikmat beberapa menit yang lalu. Tidak ada yang bicara, cuman tatapan kosong ke depan. Sesekali ia membelai-belai punggung saya. Kubiarkan tangannya meremasi payudaraku yang tertutup bra hitam di balik kaus ketat putih. Sejak saat itu, hubungan kami berubah dari bos dan karyawan menjadi pasangan seks. Setiap ada kesempatan, aku selalu diajak Faizal bersetubuh di kantor. Dapur, sofa, bahkan kamar tidur ayahku pun tidak luput dari lokasi ngeseks. Lama-kelamaan, pegawaiku yang lain nampaknya mulai curiga dengan hubungan kami yang mungkin bagi dia terlalu akrab dan ini membawa saya pada hal-hal yang tak terduga!

|——————————————–

Part 2: Webcam Sex
Malam itu, saya lagi sibuk menghitung penghasilan toko hari ini. Cukup ramai, banyak sekali kiriman sehingga bon-bon dan uang berserakan di dalam laci. Dari sore hari, setelah tutup toko saya merapikan semuanya lalu mulai menghitung. Pegawai-pegawai saya sudah pada pulang, kecuali si Faizal yang masih di toko, membantuku merapikan semua ini. Dan, seperti biasa, kalo pas berdua begini gatelnya pasti kumat.

“Non, yuk maen kuda-kudaan!”, ujarnya genit.

Huh, saya cuman melengos aja.

“Kumat ya?” sahutku ketus.

“Iya nih, liat Non pake kaus ketat ini saya jadi demen” sahut Faizal santai sambil tertawa.

Saya cuman melengos aja dan tetap ngurusin bon-bon dan uang di atas meja.
“Eh non. Ntar abis gini cam show yuk.”, tanyanya sambil membantu menghitung uang.

“Maksudnya?”

“Ya kita online pake webcam geto”

Wuah, ini tukang ngerti webcam juga.

“Webcam ama sapa?”, tanya saya penasaran.

“Ya ama temen saya gitu Non. Bukan temen seh, kenal lewat YM. Dia ga percaya kalo saya pernah ngewe cewek Chinese. Lha makanya ntar kita buktikan”.

“GUBRAK! LOE UDAH GILA YA !!!” sahutku ketus sambil kujewer kupingnya.

“Aduuuh. ampun non. Cuman show aja, ndak usah keliatan wajahnya Nonik yg cakep ini. cuman mau buktiin aja kalo saya juga bisa gitu. Aduuh!”, rintihnya.

Saya diam saja. “Huh, ya liat ntar aja mas. sekarang masih repot.”, jawabku ketus.

“Iya deh Non. Tak tungguin. Soalnya ane udah janjian hari ini.”.

“Lho, kurang ajar lu ya. Kalo misale aku ndak mau gimana?”.

“Ya apes aja non”, sahutnya enteng.

“Udah belum?” tanyaku singkat.

Faizal nampak bingung, kok temennya belum online juga. Saya perhatikan, hm…biar tukang nampaknya dia ngga gaptek deh. Kita online pakai laptop netbook saya. Setelah agak lama, akhirnya temen dia online juga. Mereka sempat chatting sebentar, mengatakan bahwa si Faizal gatel ini sudah siap untuk membuktikan sesumbarnya dan membawa Nonik di sebelah, siap untuk webcam. Saya sih awalnya tidak mau, tapi karena dipaksa terus…sumpek juga di-bawel-in sama cowok, jadinya ya… Hm…(saya ndak bilang mau lho ya, tapi dipaksa ). Lalu mulailah webcamnya. Di sana nampaknya ada cowok juga, dari perawakannya sudah sekitar 30-tahun, tapi wajahnya tidak keliatan. Ngakunya bernama Abdul, tapi tidak tahu itu nama betulan apa ngga. Dia udah nggak pake celana, kayaknya sudah siap buat coli sambil webcam ama kita. Penisnya yang hitam udah tuing…membesar…wew…cape deh (^_^;) Saya sempet copy paste percakapannya sebagai berikut:

rozaxYY: wah ga nyangka, Zal. lu beneran bisa bawa ce Cina itu!.
faizXXX: iya. sampeyan wes percaya kan?
rozaxYY: injih.
faizXXX: haha.
rozaxYY: Wes nang molai sana.
Faisal lalu mengatur netbook saya agar cameranya ndak memperlihatkan wajah kita. Setelah itu dia menarik saya dekat ke dia, saya duduk di sebelah kanan. Saya deg-degan deh, bakal diapain ya?? Ternyata dia lalu memposisikan saya untuk duduk di depan, dia di belakang saya. Pelan-pelan kedua tangannya mulai gerilya, diremasnya kedua payudara saya dari belakang. Saya tepis, malu tahu diliat orang, walaupun via webcam. Tapi dia tetap maksa dan lama-lama saya biarkan dia meremas bukit kembarku yang terbalut kaus ketat itu.

Kulihat si Abdul mulai mengelus-elus penisnya yang besar.
rozaxYY: Jancuk kowe garai aku tambah pengen ae, mas.
faizXXX: hahaha…

Saya dipeluknya dari belakang sambil tangannya terus-menerus meremas payudaraku. Diciuminya punggung saya yang masih terbalut kaus ketat pink itu. Perlahan dia mulai mencumbui leher saya. Aku pasrah aja dan mendongakkan kepala ke atas, membiarkan dia menjilati dan menikmati leherku. Ah…geli campur enak. Setelah puas, dia lalu menarik lepas kaus ketat yang saya pakai, membiarkan bra hitam yang masih menutupi dadaku.
rozaxYY: ouch! asem. sexy tenan nonikmu, mas
faizXXX: hahaha…kowe ga percaya kan dulu?
rozaxYY: iyo. aduh…
(Abdul nampak semakin cepat mengocok penisnya). Saya diam aja. Faizal lalu menyusupkan tangan kanannya ke dalam bra sebelah kiriku dan mulai meremas payudaraku dari dalam. Ah…darahku mulai berdesir, ditambah lagi dia mulai memilin-milin puting payudaraku. Uh…tubuhku sedikit menggeliat merasakan geli campur nikmat. Tengkuk saya dicuimi ama Faizal sambil dia menggesek-gesekkan penisnya dari belakang. Pelan tapi pasti saya semakin horny dibuatnya.
rozaxYY: zal, lepasin dunk bra nonikmu. saya mau liat toket Cina nih.
faizXXX: beres bos.
Seteleh menjawab faisal lalu melepas bra hitam saya secara perlahan. Saya menutup
payudara saya pake tangan, maluuuuu. Abdul dengan cepat menulis agar Faizal membuka kedua tanganku agar dia bisa liat. Faisal pun menurut tapi saya melawan. Ih..
malu…akhirnya saya kalah tenaga dan kedua cowok gatel itu bisa menonton payudaraku dengan bebas.

rozaxYY: Auh….pink. sexy abis. putih montok. Jancok km za. hehehe…34 ya?
faizXXX: iya bang. 34B. putih abis semok. merah muda lagi putingnya. enak
buat diemut.
rozaxYY: haha…iya percaya saya. silahken dilanjutken.
Faisal lalu meremasi payudaraku dari belakang, kali ini tangannya yang agak kasar langsung bersentuhan dengan kulit dadaku dan putingku. Ssst…enaknya. Mataku mulai terpejam merasakan sentuhan erotis ini. Setelah puas, Faizal lalu pindah posisi di depan saya dan langsung melahap payudaraku dengan rakusnya. Disedotnya putingku dengan buas. Lidahnya terasa menari-nari dengan liar, membuatku semakin tidak bisa mengontrol diri. Terasa ada cairan yang mengalir keluar dari vaginaku. ah…ssssssst…
Beberapa menit udah berlalu, saya udah sangat terangsang. Vaginaku terasa becek
sekali. Faizal nampaknya mengetahui ini. Dia lalu segera melepas seluruh pakaiannya dan kemudian melucuti celanaku sehingga kami berdua berbugil ria. Aku pasrah saja.Faisal kemudian duduk di atas kursi dan memposisikan saya di atas pangkuannya.
Kami saling berhadapan. Tak lama kemudian, saya merasakan ada sebuah penis yang
mulai menyeruak masuk ke dalam vagina saya.

“Auh…sakit…” rintihku tapi Faizal tidak perduli dengan rintihan saya.

Dia tetap dengan ganas menyodokkan penisnya keluar-masuk ke dalam vaginaku. “Ssth…ah…” kita berdua lalu bersetubuh dengan liar.

Kulingkarkan lenganku di lehernya sambil menggoyangkan pinggulku naik turun mengkocok penisnya yang besar di dalam lubang kenikmatanku.

“sssh…terus Zal, enak Zal..shh..ahh!” erangku penuh nikmat, lupa bahwa yang menyetubuhiku ini adalah pembantuku

Cukup lama aku disetubuhi dengan posisi duduk ini. Lalu ia minta berhenti dan memposisikan saya menghadap ke kamera. Kami lalu melanjutkan persetubuhan ini
sambil kedua tangannya tak henti-hentinya meremasi payudaraku. Agak sakit sih…
tapi saya biarkan aja, abis enak beneran punggung saya dijilatin dan diciumi
sambil kedua putingku dibuat mainan oleh jari-jarinya. Ah…enaknya. Abdul terus beronani, mengkocok penisnya semakin keras, menonton persetubuhan ini. Kulit saya yang putih sangat kontras dengan tubuh Faizal yang hitam. Pemandangan yang sangat menggoda siapa saja yang melihatnya. Setelah itu, saya disuruh nungging sambil berpegangan pada kursi. Lalu dia dari belakang memasukkan kembali penisnya ke dalam vagina saya.

“Ah…”, erangku saat penis itu membelah liang vaginaku.

Faizal lalu memegang pinggulku dan mulai menariknya maju-mundur.

“Uh…enak banget Non vaginamu”

Saya diem aja sambil merem, merasakan enaknya disetubuhi ala doggy oleh pembantu saya ini. Tangannya bergantian meremas payudara saya. Wajahku saya tutupin pakai rambut supaya tidak bisa dilihat jelas via webcam, tetapi aku tetap bisa membaca chattingan mereka. Faisal tetap mengkocok penisnya didalam vagina saya selagi chatting.
rozaxYY: Aduh biyung…putih ama item. sexy abis mas.
faizXXX: iyo. sip tenan vagina Cina.
rozaxYY: piye mas rasae?
faizXXX: anget2 piye gitu lho mas. anget becek. pokoke mak nyus
rozaxYY: Hahahaha (sekalian tertawa beneran)
Setelah lama si Faizal menyetubuhiku dalam posisi doggy, saya pun merasa hendak orgasme.

“Shhh…ah…eh….” erangku.

Lalu kurasakan vaginaku berdenyut-denyut dan mulai meremas penisnya. Auh…tubuhku terasa kejang dan….
“Masssss…………..ahhhhhh!” peganganku hampir lepas dari kursi saat mencapai puncak kenikmatan itu.

Untung Faizal buru-buru menangkap tanganku dan menahannya. Saya cengkram lengan itu sekuat tenaga sambil memejamkan mata merasakan nikmatnya orgasme. Vaginaku berdeyut selama bberapa detik. Auh…..nikmat banget.
rozaxYY: woaaaaaaa…nonik udah nyampe tuh mas.
faizXXX: yep. aku selesaikan dulu ya.
Lalu dengan ganas Faizal menyetubuhi saya lagi dari belakang, tidak perduli pada
vaginaku yang masih berdenyut akibat orgasme itu.

“ssh…ah…perih!”
“Aduh non…ah…Ahhhhhh!!” erangnya

Dengan cepat dia mencabut penisnya dari vaginaku dan mengkocoknya sebentar, lalu crot-crot…sshhhhhhh…dia ejakulasi di punggung saya. Aduh…bakal lengket-lengket nih, sebel deh.
rozaxYY: yah…udah crot. mas aku blum…
faizXXX: ya gapapa. sana coli hehehe
Aku lalu duduk di atas kursi, cukup lemes sehabis orgasme. Kulihat Abdul semakin cepat mengkocok penisnya, sambil memandangi tubuhku lewat webcam.
rozaxYY: mas minta nonikmu BJ donk. cepetan.
faizXXX: ya ok.
Faizal lalu berdiri di depan saya dan menarik kepalaku supaya mem-blow job penisnya.
uh kurang ajar betul nih orang. Saya lalu memasukkan penis hitam itu ke dalam mulutku
dan mengulumnya. Udah agak loyo sih…tidak sekeras tadi. Faizal nampak menikmati
BJ saya, tangannya memegang kepalaku dan menggoyangnya maju mundur. Untungnya, tak lama kemudian, si Abdul mencapai ejakulasi. Ah….saya segera berhenti mem-blow job pegawai saya ini, mengambil seluruh pakaianku dan lari ke kamar mandi untuk
membersihkan badan.

Demikian artikel tentang cerita Permainan Kontol Ketemu Memek Dengan Tukang Air Sampe Crot.
ABG BISPAK TELANJANG, BOKEP INDONESIA, cerita ABG, cerita bokep dewasa, cerita bokep hot, cerita bokep indonesia, cerita bokep mesum, cerita bokep seks, cerita bokep terbaru, cerita dewasa, cerita dewasa indonesia, cerita dewasa terbaru, Cerita Eksebionis, Cerita Janda, cerita mesum, Cerita Mesum Dewasa, cerita mesum hot, cerita mesum indonesia, cerita mesum panas, cerita mesum terbaru, cerita mesum terkini, CERITA NGENTOT JANDA, CERITA NGENTOT PEMBANTU, CERITA NGENTOT PERAWAN, cerita panas, cerita panas terbaru, cerita seks dewasa, CERITA SEKS INDONESIA, cerita seks panas, CERITA SEKS SEDARAH, cerita seks terbaru, CERITA SELINGKUH, cerita sex, cerita sex dewasa, Cerita Sex Indonesia, Cerita Sex Panas, cerita sex terbaru, CERITA SKANDAL, CERITA TANTE GIRANG, CEWEK TELANJANG, FOTO BUGIL, TANTE GIRANG, TOKET GEDE MULUS

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *